lognews.co.id - Penting menyadari bahwa perangkat digital, mulai dari ponsel pintar hingga komputer jinjing, telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari rutinitas.
Benda-benda ini memfasilitasi pekerjaan, pendidikan, dan bahkan interaksi sosial kita. Namun, penggunaan yang intensif seringkali membawa dampak sampingan yang dikenal sebagai Kelelahan Digital (Digital Fatigue).
Beberapa gejala dapat terlihat seperti mata terasa kering, leher kaku, hingga gangguan tidur, kini semakin sering kita alami.
Oleh karena itu ada beberapa strategi sederhana agar penggunaan gawai tidak mengorbankan kesehatan jangka panjang yaitu dengan menjalani strategi JALAN, JEDA, dan JAUH.
Yang pertama: Strategi Jalan
Jika pekerjaan Anda menuntut untuk duduk di depan layar dalam waktu lama, luangkan waktu minimal satu jam sekali untuk berdiri dan berjalan-jalan singkat. Gerakan ini tidak perlu lama, cukup beberapa menit untuk mengambil minum atau sekadar meregangkan tubuh. Tindakan kecil ini sangat efektif untuk mengurangi ketegangan pada otot leher, bahu, dan punggung yang terbebani posisi duduk.
Yang kedua: Strategi Jeda
Tips ini ditujukan khusus untuk menjaga kesehatan mata Anda. Kita bisa menerapkan aturan yang populer di kalangan ahli kesehatan mata, yaitu Aturan 20-20-20. Setiap 20 menit Anda melihat layar, alihkan pandangan selama 20 detik, dan fokuskan pandangan pada objek yang berjarak 20 kaki atau sekitar enam meter. Hal ini memberikan istirahat esensial bagi otot mata dan dapat membantu mencegah kelelahan mata.
Yang ketiga: Strategi Jauh
Strategi ini berkaitan dengan kualitas istirahat Anda. Usahakan untuk menjauhkan perangkat digital, minimal satu jam penuh sebelum waktu tidur. Cahaya biru yang dipancarkan oleh layar gawai dapat menekan produksi hormon melatonin, yaitu hormon yang bertanggung jawab mengatur siklus tidur kita. Ganti waktu menatap layar dengan kegiatan santai, seperti membaca buku fisik atau berbincang akrab dengan keluarga.
Terapkan strategi JALAN, JEDA, dan JAUH ini secara konsisten, dan rasakan perbedaannya untuk itu mari kita jadikan gawai sebagai alat yang mendukung produktivitas, bukan yang mengganggu kesejahteraan kita. (Amri-untuk Indonesia)


