lognews.co.id, Grebeg Syawal di Keraton Kanoman biasanya digelar 7 hari setelah Hari Raya Idul Fitri. Acara ini dipimpin oleh Patih Keraton Kanoman Cirebon. (13/4/2024)
Menjadi tradisi turun temurun keluarga keraton di Cirebon, melakukan ziarah para leluhur mereka di kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati Cirebon.
Dalam tradisi ini, hanya keluarga keraton keturunan langsung yang boleh masuk berziarah ke makam Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.
Prosesi gerebeg syawal dimulai dari keluarga Kesultanan Kanoman Cirebon memasuki beberapa pintu. Diawali dari Bangsal Pasujudan, kemudian keluar melalui pintu Penganten hingga berakhir dan istirahat di bangsa Pesanggrahan.
Di pintu pesanggrahan, keluarga Kesultanan Kanoman Cirebon beristirahat sejenak untuk berdoa dan makan bersama di pintu pesanggrahan.
Setelah itu, mereka berbagi rejeki dengan tradisi surak atau menabur koin kepada warga yang datang ikut Gerebeg Syawal.
Personel Polres Cirebon Kota mengantisipasi meningkatnya kunjungan ke objek wisata di Cirebon saat libur Lebaran. Salah satunya komplek pemakaman Sunan Gunung Jati di Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon.
Menurut Polres Cirebon, Kota Iptu Isnendar tnya, puncak perayaan Grebeg Syawal akan terjadi pada Rabu (16/4/2024) sepekan setelah hari lebaran.
Selain mengantisipasi keamanan Grebeg Syawal, pihak Kepolisian juga mengamankan obyek wisata ramai lainya seperti Cirebon Waterland, Taman Ade Irma Suryani di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Lemahwungkuk, serta Taman Gua Sunyaragi.
Di sisi lain, Isnendar mengatakan, kemacaten di Cirebon Kota kemungkinan terjadi di pasar tumpah Mundu 7,5 km dari kota Cirebon, atau di Plered dimana terdapat lokasi wisata kuliner khas Cirebon seperti Empal Gentong. (Amr-untuk Indonesia)