lognews.co.id, Semarang - Malam yang penuh semangat takbiran menjadi sorotan utama di Kelurahan Kudu, Kota Semarang, dengan digelarnya Festival Karnaval Takbir Keliling yang diselenggarakan oleh Takmir Masjid Raya Kudu, bekerjasama dengan pemerintah kelurahan dan diikuti oleh 12 masjid/musholla di wilayah tersebut. Kegiatan ini, yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi menyambut Hari Kemenangan Idul Fitri, menandai titik balik spiritual bagi umat Muslim dalam menjalani kehidupan mereka.
Festival yang digelar setiap tahun menjelang Hari Raya Idul Fitri di Kota Semarang ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga refleksi dari kekayaan budaya masyarakat Indonesia dalam menjalankan ibadah. Dengan diikuti oleh berbagai masjid dan musholla di wilayah kelurahan Kudu, kegiatan ini menjadi bukti konkret akan solidaritas dan kebersamaan umat Muslim dalam memperkuat ikatan keagamaan.
Tidak hanya menjadi ajang perayaan keagamaan, Festival Karnaval Takbir Keliling juga menjadi platform untuk melatih kreativitas masyarakat dalam berlomba-lomba menciptakan arak-arakan yang menarik. Setiap tahun, warga menampilkan karya-karya kreatif mereka dengan menggunakan berbagai material yang tersedia, sehingga menciptakan suasana yang semakin meriah dan memukau bagi yang menyaksikannya.
Antusiasme masyarakat Semarang dalam menyambut malam takbiran terlihat dari keramaian yang terjadi. Mereka berbondong-bondong mengikuti takbir keliling yang diiringi dengan pertunjukan kembang api yang menghiasi langit Kota Semarang. Suasana meriah dan penuh kegembiraan memperkuat ikatan sosial antarwarga, mengukuhkan semangat kebersamaan dan persaudaraan di tengah-tengah perayaan keagamaan yang sakral ini.
Ketua Takmir Masjid Raya Kudu, Ahmad Abdullah, menyatakan kebahagiaannya atas antusiasme masyarakat yang begitu tinggi dalam menjalani kegiatan ini. "Festival Karnaval Takbir Keliling bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga momentum untuk mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan umat Muslim di Kota Semarang. Semoga kegiatan ini dapat terus memperkaya dan memperkuat budaya lokal kita," ujarnya dengan penuh harap.
Dengan begitu, Festival Karnaval Takbir Keliling tidak hanya menjadi perayaan keagamaan, tetapi juga bentuk nyata dari kekayaan budaya dan semangat kebersamaan yang tercermin dalam setiap langkah umat Muslim di Kota Semarang, menjadikan momen Idul Fitri sebagai titik balik kehidupan spiritual yang lebih baik bagi semua. (Jeta)