lognews.co.id, Dini hari pukul 03.00 waktu setempat kantor berita TV Al Jazeera (biro) menyiarkan detik detik kedatangan Tentara Israel yang mengintruksikan untuk menyetop aktivitas di kantor TV Aljazeera yang berada di kota Ramallah, Tepi Barat, pada Ahad (22/9/2024) 

Dengan membawa secarik surat, tentara Israel menyuruh semua staf untuk mengosongkan kantor tersebut dalam waktu sepuluh menit untuk berkemas. Perintah tersebut datang dari otoritas militer Israel meskipun biro tersebut berada di Area A , area yang digambarkan berada di bawah kendali Palestina dalam Perjanjian Oslo.

Perintah penutupan tersebut karena Al Jazeera dituduh melakukan hasutan dan mendukung “terorisme” sehingga diberlakukan penutupan sementara selama 45 hari. Namun, kepala biro, al-Omari mengatakan ia berasumsi perintah tersebut akan diperpanjang secara otomatis, seperti halnya perintah sipil yang dikeluarkan Israel pada awal Mei untuk menutup biro Al Jazeera di Israel.

Tidak ada seorang pun dalam tim yang cedera. Jivara Budeiri dari Al Jazeera, yang sedang bekerja saat penggerebekan terjadi, mengatakan kepada Al Jazeera Arabic bahwa kelompok Israel yang menyerbu melibatkan para teknisi, yang membuatnya khawatir bahwa para penyerbu itu juga datang untuk menghancurkan arsip biro tersebut

Dilansir laman Anadolu, Serikat Jurnalis Palestina mengecam penggerebekan dan penutupan tersebut dan menyebutnya sebagai serangan baru terhadap jurnalisme dan kebebasan media.

Saat ini biro Al Jazeera di Ramallah sudah tidak dapat diakses oleh tim, disegel dengan dua pelat logam besar yang dilas di atas pintu masuk. terlihat para tentara Israel menghabiskan waktu berjam-jam berdiri di jalan jauh dari gedung kantor. (Amr-untuk Indonesia)