lognews.co.id - Tanaman vetiver (Chrysopogon zizanioides), dikenal juga sebagai [akar wangi], memiliki berbagai manfaat ekologis dan ekonomi, mulai dari pencegahan longsor hingga produksi minyak esensial seperti minyak kayu putih alternatif.

Akar vetiver yang dalam hingga 3-4 meter dan masif berfungsi seperti "kolom hidup" atau paku tanah, mengikat partikel tanah sehingga sagat bermanfaat menjaga lingkungan dari erosi, longsor dangkal, dan sedimentasi di lereng curam. Sistem perakarannya yang kuat, setara seperenam kekuatan kawat baja, menahan aliran air deras dan stabilisasi lahan kritis, serta mudah dibudidayakan tanpa menjadi gulma.

Fitoremediasi dan Konservasi Lingkungan

Vetiver efektif menyerap logam berat dari tanah tercemar, merehabilitasi lahan bekas tambang, memperbaiki kualitas air sungai, serta melindungi infrastruktur dari banjir dan abrasi pantai. Tanaman ini toleran terhadap kondisi ekstrem seperti kekeringan, pH tanah rendah, dan hama, sehingga ideal untuk konservasi air serta penanaman di lahan gundul.

Manfaat Ekonomi: Minyak Atsiri

Akar vetiver diekstrak menjadi minyak esensial berkualitas tinggi untuk parfum, kosmetik, dan obat tradisional, dengan aroma mirip minyak kayu putih karena kandungan senyawa volatil yang menenangkan dan antimikroba. Bibit mudah didapat dari sentra seperti Gunungkidul, mendukung industri kerajinan dan pemberdayaan masyarakat.

dalam mitigasi bencana mengajarkan bahwa vegetasi adalah benteng utama pertahanan terhadap longsor. Penebangan pohon atau deforestasi di lereng sangat dilarang karena menghilangkan daya ikat alami tanah. Kita wajib menjaga pohon-pohon berakar kuat