lognews.co.id - Tanaman seledri menjadi salah satu sayuran daun yang banyak dimanfaatkan dalam berbagai masakan karena aroma khasnya yang menyegarkan. Selain itu, tanaman ini juga tergolong mudah dibudidayakan, baik di lahan luas maupun dalam pot. Namun, agar hasilnya optimal, perawatan yang tepat perlu diperhatikan sejak awal penanaman.

Langkah pertama yang menentukan keberhasilan budidaya seledri adalah pemilihan media tanam. Tanah yang subur dan gembur menjadi syarat utama agar akar dapat tumbuh dengan baik. Campuran antara tanah, kompos, dan sekam padi dengan perbandingan seimbang disarankan sebagai media tanam terbaik. Kondisi media yang tidak terlalu padat akan membantu sirkulasi udara dan penyerapan air pada akar tanaman.

Selain itu, penyiraman rutin juga diperlukan untuk menjaga kelembapan tanah. Penyiraman ideal dilakukan pada pagi dan sore hari. Petani atau penghobi tanaman diimbau untuk tidak memberikan air secara berlebihan, karena genangan air dapat menyebabkan akar membusuk dan menghambat pertumbuhan seledri.

Pemupukan menjadi bagian penting dalam perawatan. Pupuk organik cair atau kompos dapat diberikan setiap dua minggu sekali untuk menambah nutrisi yang dibutuhkan tanaman. Di sisi lain, penyiangan secara berkala perlu dilakukan agar tanaman seledri tidak berebut unsur hara dengan gulma di sekitarnya.

Dengan perawatan yang baik dan konsisten, tanaman seledri umumnya bisa dipanen dalam waktu dua hingga tiga bulan setelah masa tanam. Daun yang berwarna hijau segar serta batang yang kuat menjadi tanda bahwa seledri telah siap untuk dipanen dan dimanfaatkan sebagai bahan masakan atau dijual di pasaran. (Sahil untuk Indonesia)