Saturday, 06 December 2025

Kenali TBC: Penyakit Menular yang Bisa Disembuhkan

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

lognews.co.id - TBC atau Tuberkulosis adalah penyakit menular serius yang disebabkan oleh bakteri bernama Mycobacterium tuberculosis. TBC umumnya menyerang paru-paru, namun bisa juga menyerang organ tubuh lain seperti tulang, ginjal, atau selaput otak.

TBC adalah penyakit yang sangat menular, terutama saat penderita berada dalam fase aktif dan tidak menjalani pengobatan.

Penularan TBC terjadi melalui udara (airborne). Saat penderita TBC aktif batuk, bersin, atau bahkan berbicara keras, mereka mengeluarkan droplet (percikan air liur super kecil) yang mengandung bakteri. Orang lain yang menghirup droplet ini, terutama di lingkungan padat dan berventilasi buruk, berisiko tinggi tertular.

Jika Anda mengalami gejala-gejala berikut, segera konsultasikan ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat untuk pemeriksaan lanjutan:

  • Batuk Berkepanjangan: Batuk yang berlangsung lebih dari 3 minggu, kadang disertai dahak atau bahkan darah.
  • Demam Ringan dan Berkeringat: Demam ringan yang tidak kunjung hilang dan sering berkeringat di malam hari tanpa aktivitas fisik.
  • Penurunan Berat Badan: Berat badan turun drastis tanpa sebab yang jelas, dan nafsu makan berkurang.
  • Nyeri Dada: Rasa nyeri saat menarik napas dalam atau batuk.
  • Cepat Lelah: Tubuh mudah terasa lemas meskipun sudah cukup beristirahat.

Pengobatan TBC melibatkan terapi yang dikenal sebagai Obat Anti-TBC (OAT). Pengobatan ini berupa kombinasi beberapa antibiotik (seperti isoniazid, rifampicin, pyrazinamide, dan ethambutol) dan harus dikonsumsi secara rutin selama periode waktu yang panjang, minimal 6 bulan atau lebih, sesuai petunjuk dokter.

Penting: Kunci utama kesembuhan total adalah kepatuhan mutlak. Menghentikan pengobatan sebelum tuntas, bahkan jika gejala sudah hilang, dapat menyebabkan bakteri menjadi kebal (resistensi obat). Jika ini terjadi, pengobatan akan menjadi jauh lebih sulit, mahal, dan memerlukan waktu yang lebih lama.

Meskipun OAT memiliki risiko efek samping (misalnya mengganggu kesehatan hati), risiko ini jauh lebih kecil dibandingkan risiko komplikasi TBC itu sendiri. Selalu ikuti petunjuk dokter dan lakukan evaluasi berkala. (Amri-untuk Indonesia)