PEMILU
Friday, 20 September 2024

Prof. Ir. Daniel M. Rosyid, Ph.D. dan Gagasan Al Zaytun, 1.000 Tahun Maritim Indonesia Kedepan adalah Kunci Kemakmuran

User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 

lognews.co.id, Surabaya - Dalam rangkaian lognews Media Road Trip To Jawa Timur, tim lognews.co.id menemui Prof. Ir. Daniel Mohammad Rosyid, Ph.D, M.RINA, Guru Besar Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) di kedai kopi Tiga Delapan, ruko Purimas, Surabaya. (16/9/2024) 

Wilayah Indonesia dengan 70% lautan dan 30% daratan, memiliki lebih dari 17.000 pulau, dengan garis pantai lebih dari 99.000 km, tidak terelakkan dalam paradigma kepulauan nasional, kita berfikir kepulauan sebagai negara maritim, seperti penjelasan M. Rosyid kepada wartawan senior lognews.co.id, HA Nasution, mengenai kemaritiman Indonesia khususnya dipadukan dalam gagasan optimisme untuk Indonesia jaya hingga 1.000 tahun kedepan yang digagas Syaykh Panji Gumilang, Ma'had Al Zaytun. 

Kecintaan dunia maritim salah satunya diaplikasikan dalam unit kegiatan mahasiswa ITS di UKM Maritime Challenge yang memperjuangkan kejayaan kemaritiman, dengan pokok kegiatan yaitu Boat Building, Seamanship, serta Maritime Heritage dengan tiga pilar pokok yaitu Boat Building, Seamanship, serta Maritime Heritage, mempelajari ketertarikan kapal dengan teknik komputer, perbengkelan dan terjun ke laut pulau terpencil, sehingga menciptakan sense of entrepeurnership, dan keorganisasian, ditantang menempa diri untuk hidup bersama di atas kapal dengan mengandalkan team working dari 10 orang, diakui oleh riset sebagai unit kegiatan softskill terbaik.

Menyelesaikan S3 nya di University of Newcastle Upon Tyne, M. Rosyid merasa bangga atas pembuatan dan peluncuran dua Kapal Kayu, kapal kayu LKM. K-01. KM. Gunung Surowiti dan kapal kayu LKM. K-02. KM. Gunung Pulosari untuk pemenuhan gizi santri Ma'had Al-Zaytun sekaligus mengembalikan jati diri bangsa yaitu menjadi penerus nenek moyang, sebagai bangsa pelaut.

Dirinya menilai Indonesia raya, belum mengarus utamakan kemaritiman, karenanya penting untuk diambil alih langsung oleh Presiden terpilih yaitu menjadi agenda Preaiden Prabowo Subianto. sebab dengan mewujudkan maritim perdagangan menjadi kunci kemakmuran Indonesia raya. 

Selama ini kementerian maritim dianggap tidak berjalan sedangkan industri maritim bersifat strategis, menyerap banyak tenaga kerja termasuk kedalam proyek infrastruktur pembangunan, sehingga kemampuan dagang bahan mentah dapat menambah kekayaan daerah dan ekspor senilai 79% lebih bisa direbut dari perusahaan pelayaran asing. Mempersatukan Indonesia yang luas dari Merauke sampai ke Sabang, sehingga penyebaran anak muda tidak lagi berkumpul di Jawa saja bisa menyebar hingga Papua. 

Kedepan kalau mau fokus di industri perkapalan perlu komitmen jangka panjang, sehingga dapat lebih canggih lagi mendisain, dan memproduksi kapal dari anak muda. Namun ada pandangan yang mengkambing hitamkan kapal kayu sebagai perusak hutan, kenyataannya industri produk mebel atau furniture lebih mempunyai dampak yang tinggi terhadap pepohonan di hutan. 

Masih banyak pekerjaan yang harus dikerjakan kalau mau fokus terhadal industri perkapalan jangka panjang, yaitu membuat kapal lebih canggih lagi, mendisain dan memproduksi kapal dari tangan anak bangsa pemuda Indonesia. 

Tentunya sektor maritim dapat menyebarluaskan pasar domestik lebih jauh lagi terintegrasi dengan pasar luar negeri utamanya China yang menduduki teratas perdagangan dunia. atau bisa diajak bergabung secara ekonomi sehingga Indonesia naik atau kurang lebih setara dengan Singapura atau China. Sebagai peneliti, M. Rosyid optimis dengan kondisi maritim terlebih lagi kontribusi Al Zaytun dengan kapal kayunya bagaimanapun nasib Indonesia 1.000 tahun yang akan datang musti dikuasai dari segi kemaritiman. 

Indonesia kedepan prospek industri kapal kayu masih sangat hidup, contohnya dari Gresik hingga Cirebon atau pesanan kapal kayu di paciran berjenis ijon ijon sepanjang 30 meter dengan bobot 70 GT mampu meraup omset 2 sampai 3 miliar rupiah pertahun. 

Sayangnya regulasi pemerintah mengenai kelautan belum cocok, menurutnya didarat saja administrasinya masih bisa mempunyai cela kekeliruan apalagi dilaut. Andai ya urusan administrasi di laut berjalan layaknya pemerintahan Belanda saat menguasai perdagangan nusantara menjadikan emporium terkaya di dunia sebelum dikalahkan Inggris.

M. Rosyid berharap paling tidak di tahun 2045 menjadi negara maritim yang sadar dengan dagang. sehingga keuntungan tidak didominasi kapal kapal China yang memanfaatkan perputaran uang di laut nusantara. Jika ingin kaya harusnya melalui jalur pedagang dimana hari ini kopi dan cengkeh yang menentukan harga justru negara London dan Singapura. 

Kemudian, diungkapkan M. Rosyid di Rosyid College of Arts and Maritime studies yang Ia dirikan mengatakan kepada wartawan senior lognews.co.id, HA Nasution, bahwasanya masa kejayaan Nusantara tidak lagi terjadi ketika sistem pendidikan menerapkan kurikulum terpusat dari pelosok sampai aceh. yang mengarahkan rakyat Indonesia untuk siap bekerja. Dampaknya perlahan tapi pasti anak bangsa memisahkan diri dari lingkungan Agro-maritim dari semula anak petani, anak nelayan, secara masif, berduyun duyun bekerja ke pabrik, kemudian dilakukan penelitian yang menyebutkan proyek itu sukses dan peneliti tersebut diberi hadiah Nobel. Padahal dampaknya harga komoditas pertanian makin naik tapi nikainya makin turun, maritim juga sama sama terbengkalai. 

Mendengar apa yang digagas oleh Ma'had Al Zaytun, Syaykh Panji Gumilang, dalam podcast di lognewsTV, dirinya merasa ingin berbagi pandangan mengenai kemaritiman dengan mengunjungi galangan yang dibuat dalam program blue economy untuk 1.000 tahun Indonesia raya. 

Menurutnya untuk kebangkitan maritim, perlu banyak sekali yang harus digali mengenai dunia maritim perlu juga buku baru, literasi kemaritiman yang cukup baik dan buku buku yang cukup banyak, paling tidak ada dua buku yang nantinya akan dibagikan untuk Syaykh Panji Gumilang. (Amr-untuk Indonesia)