PEMILU
Thursday, 19 September 2024

BALADA BALAPAN MOTOR DI PERSAWAHAN KERING, POTRET IRONI PETANI INDRAMAYU

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

Oleh : H. Adlan Daie

Analis politik dan sosial keagamaan.

 

lognews.co.id - Balapan motor di area persawahan akibat kekeringan adalah "balada" para petani Indramayu, sebuah cara cerdas, tajam, "satir" dan "menohok" mengkritik keras para pejabat di leading sektor pertanian dan pemangku kepentingan di atas nya.

Balada balapan motor di atas tentang ironi para petani desa Karanganyar kec Kandanghaur Indramayu begitu "viral" diunggah di beragam platform media sosial, bahkan "sexi" hingga naik di media arus utama nasional "beritasatu" (edisi 20/8/2024).

Inilah "lelucon" politik begitu satir. Inilah kritik tajam dengan cara "humor" para petani tentang hamparan sawah kering di indramayu, negeri lumbung padi nasional di mana pemimpinnya selalu mendapatkan "penghargaan" bertumpuk tumpuk di bidang pertanian.

Gus Dur dalam kata pengantar buku "Mati Ketawa Cara Rusia" (terbit tahun 1986), buku kumpulan "humor" politik berisi kritik kritik tajam rakyat "bawah" atas diktatorisme dan keangkuhan para pejabatnya, ia menulis :

"Humor selalu muncul di tengah masyarakat yang tertekan. Ibarat asap yang sulit ditangkap, humor acap kali merupakan bentuk pembangkangan terhadap kekuasaan, senantiasa hadir dan menemukan salurannya sendiri di masyarakat mana saja", tulisnya.

Persoalan pertanian dan komunitas para petani di dalamnya bukan "panggung politik" untuk etalase gunting pita para pejabat meresmikan acara seremonial pertanian dengan janji janji "berbusa busa" dan "bombastis" sambil memaparkan data data tentang "ilusi" kesejahteraan para petani.

Fakta sosial menunjuk hidung kita Indramayu secara demografis mayoritas petani, daerah lumbung padi "terbesar" Nasional dan bupati dua kali mendapatkan "penghargaan" di bidang pertanian (2022) tapi justru kemiskinan penduduknya tertinggi di Jawa Barat (BPS Maret 2024). Inilah ironi politik para petani Indramayu.

Protes keras Fahrurozi, ketua kelompok tani Sriwijaya 4 desa Karanganyar bahwa "hampir satu bulan sawah di daerahnya ratusan hektar tidak teraliri air, terlihat dari kondisi tanah yang kering, keras dan motor saja bisa lewat di atas sawah", jelas hentakan batin mewakili para petani Indramayu.

Dalam konteks itulah "balada"' balapan motor para petani di atas meskipun disampaikan dengan cara "humor" mengutip Gus Dur "mencerminkan daya tahannya yang tinggi di hadapan semua kepahitan dan kesengsaraan", tulisnya dalam pengantar buku di atas.

Lalu apa yang hendak dilakukan para pejabat atas "derita" para petani tersebut apakah sekedar berkunjung dengan iring iringan mobil begitu panjang dengan "sirene" menjerit jerit lalu minta disambut dengan "tenda tenda" besar ?

Tampaknya puisi Sutardji Calzoum Bachri berjudul "Tanah Air Mata" penting untuk menghidupkan nurani kita :

 

Tanah airmata - tanah tumpah dukaku.

Mata air - airmata kami

Airmata - tanah air kami

Di sinilah kami berdiri

Menyanyikan airmata kami

Dibalik gembur subur tanahmu

Kami simpan perih kami

Wassalam.