PEMILU
Thursday, 19 September 2024

Peluang UMKM di Pameran Internasional INACRAFT 2024

User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 

lognews.co.id, Jakarta - Batik memiliki corak yang khas dibanding kain lain, bahkan sudah menjadi warisan budaya yang dilindungi dan diakui oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO), hal ini mengartikan bahwa batik merupakan kekayaan budaya menjadikan batik sebagai identitas kebudayaan nenek moyang yang mengakar di Indonesia.

Kini pengusaha batik di Indonesia khususnya Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) harus berjuang mempromosikan bisnisnya agar tetap berlangsung, dan tetap berproduksi disaat pengusaha lainnya terus berinovasi mengembangkan pola produksi dan pola penjualannya.

Selain kekuatan produksi yang harus berkualitas kekuatan penjualan juga penting diperhatikan agar bisa bertumbuh dan berkembang dalam kegiatan usaha yang diminati oleh pasar, maka produk kita harus dikenal oleh masyarakat luas, salah satunya dengan cara membangun jaringan, baik secara online (medsos, iklan dll) maupun ofline (ajang pameran UMKM).

Kesadaran tersebut membuat Asosiasi Eksportir dan Pengusaha Handicraft Indonesia (ASEPHI) yang bekerjasama dengan Mediatama Event menggagas acara INACRAFT 2024, yaitu ajang pameran kerajinan tangan terbesar dan terlengkap di Asia Tenggara, untuk memberi solusi para UMKM di Indonesia dengan beberapa tujuan acara Inacraft yaitu ;

- untuk mempromosikan produk-produk kerajinan Indonesia, 

- meningkatkan pasar domestik,

- Membuka peluang pasar internasional sebagai komoditi eskpor ke mancanegara. 

- Meningkatkan dan berkontribusi untuk membangkitkan Usaha Kecil Menengah (UKM) di bidang kerajinan.

- Menjadi wadah untuk menampilkan produk lokal yang terbaru dan berkualitas 

- Memperluas jejaring, serta menambah pengalaman dan edukasi

Dengan jumlah peserta sebanyak 1.500 UKM, pameran kerajinan International Handicraft Trade Fair (INACRAFT 2024) di Jakarta Convention Center (JCC) berlangsung dari tanggal 28 Februari hingga 3 Maret 2024, dengan mengusung tema besar “World Craftpreneurs Under One Roof” pendamping dari tema utama “From Smart Village to Global Market”

Dengan target 100.000 pengunjung dan target transaksi retail sampai 100 milyar rupiah dengan kontrak dagang yang diharapkan mencapai USD 12 juta, akan tercapai dikarenakan dalam acara tersebut sudah terisi 133 peserta kategori eksportir dan siap ekspor, dan dihadiri tamu khusus internasional sebanyak 70 buyers, dengan total Booth yang diisi : 1.066 booth dengan 24 island yang terdiri dari 850 anggota ASEPHI, 650 terdiri dari Non Anggota dan Peserta Binaan Kementerian, BUMN, Dinas, dan Dekranasda. Inacraft 2024 juga dihadiri oleh peserta luar negeri yang bertempat di Plenary Hall, seperti, Uzbekistan, Nepal, Thailand, Malaysia, Korea, Jepang, Polandia, Vietnam, China, dan perwakilan negara Asia Tenggara yang hadir dalam Paviliun AHPADA. 

Kesempatan emas bagi Usahawan khususnya UKM yang ingin mengembangkan sayap bisnisnya dengan membuka kerjasama dan jejaring sosial dengan para UMKM terutama dari peserta yang sudah ditemui di ajang Pameran Inacraft.

Selain itu para UMKM bisa saling bertukar ilmu, pengalaman, atau memanfaatkan kedekatan bisnis, untuk membangun strategi dan jaringan sosial, dengan melakukan shilaturahim atau wawancara dengan para pelaku UMKM lain, sebab melalui cara itu akan di dapatkan banyak hal tentang liku liku/ suka duka/ jatuh bangun dari perjalanan kegiatan usahanya.

Dengan adanya pasar yang terbuka dengan didukung acara seperti INACRAFT 2024 ini hendaknya memberi sinyal bagi para pengusaha untuk segera memulai mempersiapkan produk produk khas atau produk unggulan di daerah daerah, seperti Jawa Tengah seperti DIY dan daerah lainnya yang kaya akan prodak tradisional untuk ikut di pamerkan diajang ajang pameran baik tingkat lokal, dan internasional kedepan. (Agus-untuk Indonesia)