Saturday, 06 December 2025

Simposium Revolusioner Ma'had Al-Zaytun oleh Prof. Ali Zum Mashar : Indonesia jadi negara Adi Daya di Asia melalui Teknologi dan Inovasi

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

lognews.co.id, Indonesia - Prof. Dr. Ir. Ali Zum Mashar, MA, MSi., Direktur pusat penelitian pengembangan dan penerapan Bioteknologi (P4B) MIGO Serang - Banten pada Ahad, 23 November '25 - 02 Jumadil Akhir 1447 H hadir di Masjid Rahmatan Lil Alamin Al-Zaytun membagikan materi inovatif pengembangan dan penerapan Bioteknologi menjemput kedaulatan pangan Indonesia 2045 di acara Simposium ke-25 Pelatihan pelaku didik menuju transformasi Revolusioner pendidikan berasrama demi terwujudnya Indonesia modern di abad XXI dan usia 100 tahun Kemerdekaan.

Prof. Ali adalah seorang Profesor, penemu sekaligus petani sejati yang selalu ramah senyum tanda ketertarikannya dengan Ma'had Al-Zaytun. Dalam wawancara khusus dengan wartawan senior Handy Nasty lognewsTV, Prof menjabarkan ada tiga kekaguman yang Ia alami saat menginjakan kaki untuk pertama kalinya di tanah Ma'had Al-Zaytun yaitu,
1). Kultur kemandirian yang tinggi, 2) Memiliki visi, mimpi dan perjuangan untuk membangun bangsa,
dan 3) melihat adanya masa depan, peningkatan dan perubahan bangsa yang dijunjung tinggi di Ma'had Al-Zaytun karena pendidikan dilaksanakan dengan ilmu terapan dan medernitas baik teknologi maupun sistem yang sudah tertata rapih.

Bertemu dengan Syaykh Al-Zaytun, Syaykh Panji Gumilang, S.Sos., M.P. dianggapnya sebagai seorang yang progresif dan revolusioner dan memiliki frekuensi yang sama mengenai kedaulatan pangan terutama saat membahas kedelai yang didatangkan impor dan merugikan bangsa Indonesia karena menurutnya menanam tumbuhkan kedelai bisa ditanam dimana saja dan 15 ton per hektare "kita" mampu.

Ditambahkannya bahwa Syaykh seperti keluarga karena enak dan semua pembicaraanya masuk logika, runtun dan tidak melepaskan dari historis bangsa dalam pembahasannya.

"Humble" , enak diajak berbicara, "open" walau jokenya tingkat tinggi namun bisa menyambung seperti keluarga, saya dari demak dan Gresik nyambung disini seperti keluarga" ujarnya

Selain itu Prof Ali menggambarkan Syaykh yang sangat terbuka kepadanya mengenai visi misi revolusioner dan pandangan untuk bangsa, percaya kalau niat baik bertemu orang baik ujungnya bersama untuk tujuan yang baik. contohnya bagaimana kita bisa kontribusi yang besar untuk masyarakat dengan gerakan revolusioner dari benih kedelai dan padi.

Ia juga bersyukur dalam perjalanan hidupnya sebagai peneliti selama 25 tahun akhirnya dipertemukan dengan orang baik seperti Presiden Indonesia, Prabowo Subianto dengan cita citanya menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia insyaallah frekuensi satu tercipta mimpi Indonesia, dan rintangan dianggap Prof sebagai batu pengasah yang selalu ada agar teruji seperti golok yang menjadi tajam setelah diasah.

Sebelum pertemuannya dengan Presiden Prabowo banyak yang memberikan apresiasi untuk penemuannya dan menghasilkan tepuk tangan, dapat sertifikat, lalu selesai dengan rapat lalu pergi.

Saat digambarkan melalui pertanyaan dari wartawan senior lognewsTV mengenai hal apa yang akan terjadi bila ada tiga tokoh dalam satu ruangan yaitu Syaykh Al-Zaytun Panji Gumilang , Prof Ali dan Presiden Prabowo, Prof menjawab bahwa percepatan swasembada disegala bidang baik pangan, teknologi, dan Sumber Daya Manusia (SDM) karena tahun 2045 usia produktif meningkat (bonus demografi) dan akan terwujud revolusi dari perubahan paradigma Indonesia menjadi negara Adidaya di tingkat Asia.

Selanjutnya Prof menjabarkan Indonesia sudah melewati istilah "ketahanan pangan" karena itu berlaku dimasa krisis seperti saat bencana kesehatan Covid - 19 yang pernah hinggap di Indonesia sedangkan saat ini, dirinya mengajak semua masyarakat dari berbagai kalangan untuk bersama sama berontak dan menata ketahanan pangan dengan penemuan penemuan bibit unggul seperti kedelai, jagung, dan padi sehingga Indonesia mampu menjadi negara Adi daya di Asia sehingga istilah yang tepatnya adalah kedaulatan pangan.

Kedaulatan pangan yang dilakukan melalui sistem teknologi atau alat dan penemuan atau inovasi yang terus diciptakan maka percepatan Indonesia menjadi lumbung padi dunia tercapai dengan target swasembada kedelai terwujud dalam 5 tahun dan khusus untuk beras tahun depan Indonesia mampu mengekspor.

Prof kemudian menjelaskan saat salah satu penemuan terbaiknya dihibahkan untuk Ma'had Al-Zaytun yaitu padi Trisakti dengan alasan karena penemuan ada dari Allah, sangat mudah dan hasilnya nyata maka kalau ada yang mengubah menjadi lebih bermanfaat maka Saya hibahkan karena tidak akan miskin menghibahkan salah satu penemuan terbaik kepada umat.

Ia juga tidak berkeberatan dengan pengubahan nama Trisakti oleh Syaykh Al-Zaytun Panji Gumilang menjadi Padi Kalimatan Thayibah atau PKT 1425 (Al Qur’an surat 14 ayat 25) emudian disepakati didepan 2.000 peserta Simposium pelatihan pelaku didik.

Mengenai adanya pelajar Ma'had Al-Zaytun di Ekstrakurikuler Pertanian kelas X, XI, dan XII yang diajak dalam penelitian padi bersama Syaykh Al-Zaytun Panji Gumilang dikatakannya dalam pengenalan teknologi dan pertanian bisa dilakukan sedini mungkin, mengingat pengalamannya saat melihat Ayahnya menanam kedelai ikut membantu dan merasakan susah payahnya sehingga ketika Ia kecil hingga dewasa selalu ingat pengalaman apa yang ingin dicarikan solusinya bukan saat ketika sudah dewasa baru punya pengalaman tersebut.

"Muncul inovasi ketika sedari kecil kenal dan suka (pertanian) maka punya mimpi saat dewasa" jelas Prof. Ali.

Menutup perbincangan Prof. Ali menegaskan bahwa Syaykh Al-Zaytun Panji Gumilang memiliki sejarah panjang bersama dengan tokoh tokoh bangsa dari Soeharto dan lainnya sehingga apa yang dipesankan atau diamanahkan Syaykh Al-Zaytun Panji Gumilang kepada dirinya akan disampaikan kepada Presiden Prabowo karena Presiden Prabowo Subianto adalah orang baik dan pasti mendengar dan senang.