PEMILU
Sunday, 26 January 2025

Badan Bahasa Selenggarakan Diskusi Kelompok Terpumpun untuk Literasi Nasional

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

lognews.co.id, Jakarta – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), menyelenggarakan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) bertajuk "Komunitas Literasi dan Sastra Berkarya untuk Indonesia Emas Tahun 2024." Acara ini berlangsung dari 9 hingga 12 Desember 2024 di Jakarta sebagai bagian dari Festival Literasi Nasional (FLN) yang bertujuan meningkatkan kecakapan literasi masyarakat Indonesia secara menyeluruh. Jakarta (11/12/2024)

Kegiatan ini dihadiri oleh 44 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk pakar bahasa dan sastra, sastrawan, pegiat literasi, dan akademisi. Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Aziz, membuka acara dengan menekankan pentingnya literasi sebagai fondasi peradaban bangsa. "Kecakapan literasi tidak hanya berbicara tentang kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga melibatkan pemahaman kritis terhadap teks dan konteks," ujarnya.

Diskusi ini mengangkat enam topik utama, yaitu sastra dalam persekolahan, penginternasionalan karya sastra, sastra anak, pelestarian sastra daerah, sastra digital, dan gerakan literasi semesta. Topik ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan strategis yang mampu menjawab tantangan literasi di Indonesia.

Aminudin menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat sangat penting untuk mencapai tujuan literasi. "Sinergi menjadi kunci utama. Tanpa itu, literasi hanya akan menjadi jargon tanpa implementasi nyata," ungkapnya.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, sebelumnya menekankan peran karya sastra dalam membangun identitas bangsa. "Jika kita ingin maju, kita harus berinvestasi pada budaya membaca dan literasi sastra," ucapnya.

Sebagai bagian dari FLN 2024, DKT dirancang untuk memperkaya program-program literasi melalui berbagai inovasi. Badan Bahasa telah menyiapkan langkah konkret berupa penyediaan bahan bacaan bermutu dan penerbitan sastra digital. Selain itu, kolaborasi dengan lembaga internasional direncanakan untuk memperluas akses sastra Indonesia ke kancah global.

Acara ini ditutup dengan rekomendasi praktis yang akan menjadi masukan bagi kebijakan nasional. Aminudin optimis hasil diskusi dapat diimplementasikan untuk menciptakan Indonesia yang lebih literat dan kompetitif di tingkat global. (Amri-untuk Indonesia)