Saturday, 06 December 2025

KDM Dedi MulyadiJabar Kunjungi Keluarga Korban Pembunuhan di Indramayu

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

lognews.co.id - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mendatangi rumah keluarga PA, korban pembunuhan yang dilakukan oleh oknum mantan polisi, di Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Kamis (28/8/2025). Kehadiran pria yang akrab disapa KDM itu disambut hangat keluarga korban dan warga sekitar.

Kunjungan tersebut merupakan bentuk duka cita sekaligus empati kepada warganya. Dalam kesempatan itu, KDM bersama Kapolres Indramayu AKBP Mochamad Fajar Gemilang, Kuwu Rambatan Wetan Hj. Tumiah, serta keluarga korban dan masyarakat setempat menggelar doa bersama.

Dedi mengapresiasi langkah cepat aparat kepolisian yang berhasil mengungkap kasus tersebut.
“Saya berterima kasih kepada Kapolda Jabar, Kapolres Indramayu, dan jajaran Satreskrim yang sudah bergerak cepat menangkap pelaku, meskipun pelaku merupakan eks anggota polisi,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya transparansi hukum sebagai bukti profesionalitas kepolisian. “Semoga almarhumah diterima amal ibadahnya dan mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT,” tambahnya.

Di lokasi yang sama, Kapolres Indramayu, AKBP Mochamad Fajar Gemilang menyerahkan tali asih dari Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudi Setiawan, kepada pihak keluarga korban. “Kami turut berduka cita. Semoga keluarga diberikan ketabahan menghadapi musibah ini,” ucapnya didampingi Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno.

Kasus ini menimpa PA (24), warga Rambatan Wetan, yang ditemukan meninggal dunia di kamar kos wilayah Desa Singajaya, Kabupaten Indramayu, pada Sabtu (9/8/2025). Kondisi jenazah korban yang mengenaskan sempat mengejutkan warga karena wajahnya tampak gosong.

Hasil penyelidikan mengarah pada AMS (23), warga Bandung, yang diketahui sebagai mantan anggota Polri. Pelaku telah diberhentikan tidak dengan hormat (PTDH) melalui putusan Sidang Komisi Kode Etik Polri Nomor 42-2025 pada 14 Agustus 2025.

Kapolres menegaskan kepolisian tidak akan memberi perlakuan khusus dalam kasus ini. “Siapapun yang terlibat akan diproses secara profesional tanpa pandang bulu. Proses hukum kami pastikan berjalan transparan dan akuntabel,” tegasnya.

Ia juga mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi. “Kami mohon maaf atas peristiwa ini dan berkomitmen menyelesaikan perkara hingga tuntas,” pungkasnya. (Sahil Untuk Indonesia)