Tuesday, 16 December 2025

Gelombang PHK di Startup Digital

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

Berdasar pemahaman menurut Yevgeniy Brikman (2015), startup digital sebagai beberapa kumpulan pribadi yang membuat organisasi sebagai perusahaan rintisan yang hasilkan produk dalam sektor tehnologi.

Salah satu perusahaan rintisan atau Startup yang melakukan pemutusan kerja (PHK) adalah perusahaan Pahamify yang bergerak dibidang Edtech (Education And Technology) Syarif Rousyan fikri selaku Co Founder dari Pahaify mengungkapkan langkah tersebut sebagai evaluasi dan mengoptimalkan perjalanan bisnis “Setelah mengevaluasi bisnis kami, kami telah memutuskan untuk mengoptimalkan proses bisnis kami yang mengharuskan kami untuk berpisah dengan beberapa karyawan, jumlah karyawan yang terpengaruh lebih sedikit daripada yang disarankan rumor,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (2/6). 

Sebelumnya Perusahaan dibidang yang sama yaitu Zenius, Pada 25 Mei lalu, manajemen Zenius mengumumkan adanya PHK terhadap 25 persen karyawannya atau lebih dari 200 karyawan.

Selain itu perusahaan berbasis digital lainnya seperti LinkAja, dan SiCepat, hingga JD.ID kompak melakukan pemutusan hubungan kerja, hingga saat ini belum jelas berapa jumlah karyawan yang dirumahkan.

Dikutip dari detikfinance. Sementara itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan penyebab PHK besar-besaran di startup karena alami kesulitan pendanaan setelah rencana bisnis terpengaruh pandemi COVID-19 dan penurunan pengguna yang signifikan.

Meski selama pandemi COVID-19 terjadi lonjakan pengguna internet, tidak semua merata dirasakan oleh startup. Akhirnya banyak startup kesulitan mendapatkan pendanaan baru dan investor makin selektif dalam memilih startup.

"Faktornya, secara makro kenaikan tingkat suku bunga diberbagai negara membuat investor mencari aset yang lebih aman. Imbasnya saham startup teknologi dianggap high risk. Maka banyak yang meramal tahun ini adalah winter-nya startup alias tekanan sell-off besar-besaran di industri digital," ujarnya.

Tak hanya didalam negri, perusahaan lainnya seperti Vtex melakukan PHK terhadap 193 karyawan,

PayPal memberhentikan 83 karyawan di kantor pusatnya di San Jose, California.

Bolt memberhentikan sekitar 240 karyawan. PHK mengakibatkan jumlah karyawan menurun menjadi 660 orang dari sekitar 900 orang.

FrontRow, Startup di bidang pendidikan ini melakukan PHK terhadap 145 karyawan atau setara dengan 30 persen dari total tenaga kerjanya.

Gorillas juga melakukan PHK terhadap 300 karyawan atau setara dengan setengah dari total karyawannya di markas besarnya di Berlin.  (Amr)