Monday, 15 December 2025

Deklarasi Pemilu Damai 2024 Oleh Masyarakat Lintas Agama dan Kepercayaan

User Rating: 4 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Inactive
 

lognews.co.id, Menyukuri Hari yang cerah di bumi Indonesia dengan saling hidup rukun tenteram, rasa damai tersebut semakin kuat tepatnya dengan adanya pernyataan bersama diacara "Deklarasi Pemilu Damai 2024" yang diselenggarakan di Alun-alun Kota Magelang, bersama seluruh perwakilan 7 agama dan kepercayaan se-Kedu Raya pada hari Sabtu (25/11/2023).

 

Berkumpul mengumandangkan Gema Pemilu Damai mendapat dukungan dari seluruh unsur FORPIMKOTA Magelang (Walikota, Dandim 0705, dan Kapolres Magelang kota), serta KAKANDEPAG kota dan kabupaten Magelang serta kepala BAKESBANGPOLINMAS kota Magelang, adapun undangan peserta yang hadir adalah perwakilan seluruh agama dan penganut kepercayaan, dari islam yaitu Ketua PC.NU kota Magelang, K.H. Ahmad Zaenudin, S.AP, Katolik diwakili oleh Romo A.Dodit Haryono, Protestan diwakili oleh Pdt.Trio Santosa, Budha diwakili oleh A.Ratnawti, Hindu diwakili oleh Gede Mahardika (ketua parisade hindu magelang), Konghuchu diwakili oleh Mulyani dan Perwakilan penghayat Kepercayaan.

 

Dalam deklarasi tersebut, Romo Dodit berkesempatan memimpin deklarasi bersama dengan seluruh pemuka Agama dan kepercayaan untuk mengumandangkan Deklarasi Pemilu damai 2024 yang berbunyi diantaranya mengajak untuk 

1. Melaksanakan pemilu dengan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil, untuk mewujudkan integritas bangsa.

2. Mengajak melaksanakan kampanye dengan Aman, tertib, dan damai, tanpa hoaks, kampanye hitam dan politik uang. 

3. Mengajak masyarakat menjadi pemilih yang cerdas, bijak dan bertanggung jawab. 

Serta butir butir lain yang secara keseluruhan meliputi 6 butir Deklarasi.

Acara deklarasi diawali sambutan walikota magelang yang disampaikan kepala BAKESBANGPOLINMAS kota Magelang Drs.Agus Satiyo Hariyadi, M.Si mengamanatkan agar Pemilu benar-benar menjadi sarana mewujudkan integritas bangsa, diawali tingkat partisipasi pemilih yang semakin meningkat bahkan diatas prosentase nasional yaitu 70-80% untuk kota magelang mengalami peningkatan pada 2019 dibanding pemilu 2014. 

Selanjutnya walikota mengajak untuk mengutamakan persatuan dan kesatuan dalam pesta demokrasi nanti.

Peserta yang hadir selain dari OPD, KPUD, BAWASLU, Perwakilan Ormas seKedu Raya , juga ormas keagamaan, FKUB dan komunitas cinta toleransi diantaranya dari Svara Bhineka sebuah komunitas penebar toleransi dan damai lewat paduan suara dan budaya.

Kemeriahan acara semakin lengkap dengan penampilan pentas seni tari dari Parisade Hindu Dharma, seni beladiri wushu dari klenteng Liok Hok Bio, dan berkumandang juga lagu Guyub Rukun yang sering dinyanyikan Svara Bhineka jadi perhatian seluruh peserta dan undangan, sengan khidmat ikut terbawa suasana, ditambah hadirnya lagu wajib nasional dengan judul satu nusa satu bangsa yang dikolaborasikan dengan angklung yang dibawakan oleh Kampung Dolanan Nusantara dari Borobudur .

Deklarasi yang dipimpin Romo A.Dodit dan seluruh pemuka agama dan kepercayaan dinyatakan dengan penandatanganan naskah deklarasi oleh seluruh pemuka agama, kemudian dilanjutkan penandatanganan oleh seluruh peserta yang hadir melalui media sebuah banner yang disiapkan panitia.

Adalah Bapak R. Priyo Saptomo selaku Ketua Panitia dari Dewan Pastoral Kevikepan Kedu, Komisi Penghubung Karya Kerasulan menyampaikan bahwa tujuan diadakan acara ini adalah untuk mengingatkan masyarakat agar menyadari bahwa Pemilu adalah sebuah sarana yang bersifat sementara sementara persatuan dan kesatuan adalah lebih utama, maka sepatutnya masyarakat mengutamakan utuhnya persatuan bangsa. 

 

Selain mengajak masyarakat menjadi pemilih yang cerdas, dalam wawancaranya bersama tim lognews.co.id Jateng, pimpinan deklarasi, Romo A.Dodit menyampaikan agar masyarakat pemilih melihat rekam jejak para kandidat atau Pasangan Calon sehingga rakyat mendapat kejelasan dan menghasilkan pilihan yang cerdas pula, hindari golput, serta gunakan pilihan dengan logis dan bertanggung jawab karena pilihan anda menentukan masa depan bangsa.

Menutup wawancara, tidak lupa Romo tegaskan bahwa selaku pemuka agama dan imam, para Biarawan, Biarawati, dilarang berpolitik praktis, hanya bertugas untuk mencerdaskan umat semata dalam memilih yang bertanggung jawab. (Gus Mgl)