Lognews201.com, Bekasi – Setelah 2 tahun absen, perayaan Cap Go Meh yang berlangsung di Kota Bekasi berlangsung meriah.

Cap Go Meh adalah akhir dari rangkaian perayaan tahun baru Imlek yang dilakukan pada tanggal 15 bulan pertama penanggalan Tionghoa atau 2 minggu setelah Tahun Baru Imlek.

Cap Go Meh bisa dirasakan oleh segenap masyarakat tidak hanya warga Kota Bekasi, warga Kabupaten Bekasi juga turut hadir untuk menyaksikan perayaan ini.

Cap Go Meh diisi dengan pawai yang melibatkan 800 peserta, yang digelar pada hari Minggu, (05/02/2023). Perayaan Cap Go Meh merupakan tradisi usai merayakan Imlek 2574 Tahun 2023, dengan tema Bangkit Bersatu dalam Keragaman Budaya Nusantara. Perayaan Cap Go Meh ini sempat dilarang pada orde baru, namun sekarang perayaan Cap Go Meh menjadi hiburan bagi masyarakat.

“Pawai ini ritual gotong tepekong, intinya untuk mengusir roh-roh jahat, pengaruh-pengaruh negatif supaya Bekasi terbebas dari bencana banjir, gempa bumi dan bencana lainnya” Ujar Ketua Yayasan Hok Lay Kiong, Ronny Hermawan.

PLT Kota Bekasi, Tri Adhianto menyebutkan Cap Go Meh menjadi sebuah momentum toleransi dan keberagaman yang nyata. Dapat dilihat warga dari berbagai suku, ras dan agama yang berbeda-beda, Namun, masih bisa berkumpul dalam tempat yang sama dan semua yang hadir terlihat senang menyaksikan pertunjukan seni dan budaya yang sudah lama tidak di gelar.

Pawai dimulai dari kelenteng Hok Lay Kiong Jl. Kenari, Jl. Juanda, Jl H. Agus Salim, Jl. Baru, kemudian kembali lagi ke kelenteng.

Pawai ini di meriahkan dengan pertunjukan Naga, Barongsai, Atraksi Liong, Defile Paskibra, Kirab Band Dari Kodim /0507 Bekasi. Tidak hanya itu ada budaya lokal seperti Ondel-Ondel dan Reog Ponorogo, serta berbagai pertunjukan seni dan budaya Tionghoa Lainya.   (Annisasol)