Sunday, 14 December 2025

Mahalnya Pembebasan Lahan Jadi Kendala Petani Tambang Koridoran

User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 

Lognews201.com, kalimantan Timur - Para petani (istilah penggarap) tambang koridoran di Kutai Kartanegara mulai kembali beraktivitas.

Tambang masih menjadi salah satu sumber mata pencarian yang diminati oleh warga. Saat ini harga batu bara di tunggul (jual di tempat) berkisar di Rp 400.000/mt. Bahkan jika sampai di stok file jetty harga mencapai Rp. 520.000/mt.

Besarnya angka itu juga diiringi besarnya biaya operasional, seperti fee pemilik lahan berkisar Rp. 60.000/mt, sewa alat berat dan yang paling tinggi adalah biaya koordinasi. dalam 1 mt biaya koordinasi di atas Rp. 200.000/mt.

Untuk bisa menutupi biaya yang tinggi, maka petani harus menjaga kualitas batu bara dengan kandungan sulfur di bawah 1 % dan gar 5.500 up.

Di tambang koridoran dalam pantauan merupakan lahan milik ijin PKP2B yang mulai ditinggalkan/lepas.


Lahan yang tidak tergarap oleh pemilik ijin resmi dikarenakan tidak adanya kesepakatan pembebasan lahan. Pada lokasi yang kami temukan penggarap adalah pemilik lahan sendiri alias tuan takur.

Alasan mahalnya biaya pembebasan lahan dikarenakan pada permukaan lahan sudah ada tanaman pertanian produktif seperti kelapa sawit, pohon karet dan tanaman produktif lain.  (Rudi-untuk Samarinda)