Saturday, 06 December 2025

Dirjen PKH Kagum: Al-Zaytun Siap Jadi Model Pemuliaan Sapi Terpadu Indonesia

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

lognews.co.id - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian RI, Dr. drh. Agung Suganda, M.Si, memberikan perhatian khusus terhadap program pemuliaan sapi di Ma’had Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat.

Kunjungan kerja yang dilakukan pada 1 Januari 2025 itu disambut hangat oleh Ketua Yayasan Pesantren Indonesia (YPI), Datuk Sir Imam Prawoto, KRSS., MBA., CRBC, di Restoran Wisma Al-Islah.

Agenda ini bertujuan untuk memantau pelaksanaan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap 500 ekor sapi Al-Zaytun yang seluruhnya dalam kondisi sehat. Selain itu, kunjungan juga dimaksudkan untuk meninjau langsung potensi peternakan terpadu yang dimiliki oleh pesantren tersebut.

Dalam sambutannya, Dirjen PKH menegaskan pentingnya vaksinasi sebagai langkah membangun kekebalan komunal (herd immunity) pada hewan ternak.
“Penyakit yang disebabkan oleh virus tidak bisa hilang dalam waktu singkat. Maka pencegahan melalui vaksinasi dan pengendalian lalu lintas ternak menjadi hal utama,” ujarnya.

Pentingnya Biosecurity dan Ketahanan Peternakan

Dirjen Agung juga menyoroti pentingnya penerapan biosecurity yang ketat di lingkungan peternakan. Ia mengimbau agar akses keluar masuk lokasi peternakan dibatasi hanya untuk pihak yang berkepentingan, serta memperhatikan fit safety dan fit security secara menyeluruh.

“Biosecurity harus dijaga dengan membatasi lalu lintas orang, kendaraan, dan material yang tidak berkepentingan. Terutama yang berasal dari daerah yang pernah terjangkit wabah,” tegasnya.

Langkah ini dianggap penting untuk mendukung ketahanan peternakan nasional, sekaligus memutus mata rantai penyebaran virus PMK yang sempat merebak pada tahun 2022.
“Alhamdulillah, di sini semua sudah divaksinasi. Jadi kekebalan kelompok di peternakan Al-Zaytun bisa terjaga,” tambahnya.

Kolaborasi Strategis untuk Program Makan Bergizi

Dalam kesempatan tersebut, Dirjen PKH menyampaikan harapan agar Ma’had Al-Zaytun dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam mendukung program Makan Bergizi Nasional yang dicanangkan Presiden pada tahun 2025.

“Saya sudah berdiskusi dengan pengurus pesantren, dan kita sepakat memperkuat kolaborasi serta sinergi untuk pengembangan pangan bergizi. Di sini sudah ada peternakan ayam, domba, kambing, dan sapi pedaging yang dikelola secara terpadu,” ungkapnya.

Ia menilai sistem yang diterapkan di Al-Zaytun sangat relevan dengan visi Kementerian Pertanian dalam menyediakan protein hewani berkualitas bagi masyarakat, tidak hanya untuk kebutuhan internal pesantren tetapi juga bagi masyarakat sekitar.

Diskusi Bersama Syaykh Panji Gumilang

Setelah peninjauan lapangan, kunjungan dilanjutkan dengan diskusi hangat bersama Syaykh Al-Zaytun, Syaykh Panji Gumilang, di Restoran Wisma Al-Islah. Dalam pertemuan tersebut, berbagai gagasan tentang penguatan sektor peternakan nasional dan ketahanan pangan dibahas secara mendalam.

Syaykh Panji Gumilang menegaskan pentingnya mengedepankan rakyat sebagai pelaku utama pembangunan peternakan, bukan sekadar pihak investor.
“Rakyat jangan berpikir sebagai penonton. Kalau hanya menunggu investor, nanti malah jadi neokolonialisme. Yang utama itu rakyat harus bergerak dulu,” ujarnya.

Pusat Pengembangan Sapi Pedaging Nasional

Dengan potensi besar yang dimiliki, Ma’had Al-Zaytun diharapkan mampu menjadi pilar strategis dalam penguatan sektor peternakan nasional. Apalagi, wilayah Indramayu telah ditetapkan sebagai salah satu pusat pengembangan proyek strategis nasional (PSN) untuk sapi pedaging, khususnya di kawasan Cikamurang.

Dirjen PKH optimistis bahwa sistem pemuliaan sapi terpadu di Al-Zaytun dapat menjadi model keberhasilan peternakan modern di Indonesia.
“Kami berharap pesantren ini bisa menjadi contoh bagi lembaga lain, sekaligus mendukung target nasional menuju zero impor daging sapi,” tutupnya. (Sahil untuk Indonesia)