PEMILU
Monday, 11 November 2024

Tim Peneliti MUI Masih Kumpulkan Data Tentang Al Zaytun

User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 

 

lognews.co.id, Perkembangan rapat yang dilakukan Tim Peneliti Al Zaytun yang dibentuk oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, merespon viralnya Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat.

Tim Peneliti MUI Pusat bertugas mengumpulkan data untuk bahan menyatakan fatwa.

“Pembentukan Tim Peneliti untuk membuat TOR (term of reference), mengumpulkan data yang sudah berserakan di dunia media sosial itu mereka sudah mengumpulkan, besok Selasa rapat membahas TOR, persiapan kerja tim, baru melakukan aksi," kata Pengarah Tim Peneliti, Prof Utang Ranuwijaya , Senin (15/5/2023).

Diketahui, sebelumnya Tim Peneliti sudah bersurat dan bertemu langsung dengan Syaykh Panji Gumilang, diterima dengan baik oleh pihak Ponpes Al Zaytun, namun hasil dari pertemuan tersebut belum bisa memenuhi kebutuhan kelengkapan data, sehingga masih membutuhkan konfirmasi lebih lanjut.

“Ketemu tapi tidak atau belum mendapatkan data” ujarnya Utang.

Lantas Tim Peneliti kembali bersurat dengan jawaban dari pihak ponpes untuk menunda pertemuan pertemuan tersebut dengan alasan adanya kesibukan Ponpes hingga akhir Desember ini.

“setelah melakukan penelitian, hasilnya belum sempurna sehingga membutuhkan konfirmasi kedua kalinya” ungkap Utang.

Hal itu yang membuat Tim kembali berkirim surat untuk kedua kalinya yang akan disampaikan di hari senin tanggal 19/6/2023.

“beraharap diterima dengan respon baik” ungkapnya

Kemudian Sekertaris Umum MUI Jabar Rafani Achmad dalam wawancaranya kepada tim lognews.co.id, merespon keputusan dari Ketua MUI Kabupaten Indramayu, Mohammad Satori yang mengatakan larangan menyekolahkan anak anak di Ponpes Al Zaytun, dinilai oleh Rafani bahwa pernyataan resmi berada pada tingkatan MUI Pusat khususnya Tim Fatwa.

“dari level pusat yang lebih berwenang, karena isunya sudah Nasional, sehingga kami mendukung untuk segera dikeluarkan fatwa dari MUI Pusat, karena melihat viralnya medsos” kata Rafani (18/6/2023).

Dari konten yang tayang, Rafani mengaku pernyataan Panji Gumilang mengagetkan, dan dapat dimasukan ke kategori sesat.

“jadi kalau diukur kriteria sesat, quran karangan muhammad, saya komunis, masjid tempat orang putus asa, itu omongan menista” ungkapnya.

Ditanyai alasan media sosial yang menjadi rujukan MUI dalam menentukan kriteria sesat sehingga perlu adanya pertemuan dengan Panji.

“Kalau memang ini potongan, MUI ingin menemui, mengapa dia menolak an gitu aja” ujarnya.

“Kalau dia punya keterbukaan, kenapa ditolak mui, kalau terbuka dan mampu menjelaskan,kan selesai, walaupun potongan tapikan bahasanya kan seperti itu” ujar Rafani.

Penelitian pengkajian aliran keagamaan, berupaya melengkapi data, jika penelitian dianggap cukup maka proses akirnya akan melakukan pemanggilan untuk bisa dinilai.

Sampai saat ini, TIM Penelitian dari MUI Pusat mengklaim sudah hampir 100% data lengkap nantinya bisa dilakukan pemanggilan ke MUI untuk pengklarifikasian.

Dijelaskan juga bahwa proses yang sedang dilakukan MUI sama sekali tidak ada hubung kait dengan demo pada 15/6/2023.

 “bukan pengaruh demo, demonya tidak ada yang dari luar, melainkan warga sekitar dan terpisah dengan MUI, kegiatan kita tidak ada kaitan degan mereka” ujar Rafani.

Dirinya merasa keberatan, kepada pihak Al Zaytun yang memberikan tenggat waktu sampai akhir Desember, kepada Tim Peneliti, sementara Tim yang ditugaskan hanya untuk jangka waktu yang singkat.

“Dia ngomongnya pinter, suka memutarkan masalah, kan sudah kirim surat ditolak, dengan alasan sibuk tahun ini” ujar Rafani.

Meskipun belum mendapatkan balasan surat, pihak MUI rencananya tetap akan menjalani prosesnya, dalam pengkajiannya MUI berpedoman kepada hukum.

“Tim Riset Sesudah melakukan data, analisis dan verifikasi data, ada yang sudah menemui, ada beberapa yang harus diverifikasi, validasi dan analisis disimpulkan kemudian direkom, hasil tim akan disampaikan pimpinan. Pungkas Rafani.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Uluml mengundang 300 Kiyai, dan Ormas Islam untuk hadir dalam pertemuan pembahasan mengenai pembangunan Islam dihari Senin 19/6/2023 di gedung Sate, Bandung Jawa Barat.

Kedepannya TIM MUI Pusat dan Jabar akan berkunjung di tanggal 21 Juni nanti. (Amr-untuk Indonesia)