lognews.co.id, Lampung - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) hadir dalam penanaman komoditas kedelai di Tanggamus Provinsi Lampung, sebagai upaya bersama kurangi impor kedelai.
"Hari ini kami melakukan tanam kedelai di Kabupaten Tanggamus sebagai upaya bersama mengakhiri ketergantungan impor kedelai," kata Mentan, di Tanggamus, Lampung, Jumat (6/5/2023).
Diakui Mentan bahwa harga kedelai impor yang lebih murah dibanding produksi petani lokal menjadi tantangan sekaligus tekad dari Gubernur Lampung Arinal Djunaidi serta Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam menggairahkan kembali produksi kedelai dalam negeri.
"Kalau tanam jagung itu per hektare petani bisa panen sekitar 5 ton sampai 7 ton, nah kalau kedelai per hektare hanya menghasilkan 2 ton sampai 2,5 ton, karena itu mereka pilih tanam jagung," kata dia.
Namun begitu, menurut Mentan , ketergantungan impor tidak boleh dilakukan secara terus menerus, dan mengajak bersama sama menjadikan Lampung sebagai bagian dari kekuatan negara kita terkait kepentingan kedelai dalam negeri.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan bahwa Provinsi Lampung selama ini berperan menyumbang 5 ribu ton kedelai dari total produksi kedelai nasional.
"Oleh karena itu Lampung sebagai lokomotif pertanian, bisa menjadi unit percontohan yang nantinya bisa bersama-sama IPB, Unila, Kementan dan Kemendag menginisiasi 10 provinsi yang bisa memproduksi dengan nilai yang sama, maka selesai kedelai ini," kata dia.
Bupati Tanggamus Dewi Handajani mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat karena telah mendukung daerahnya untuk pengembangan kedelai.
"Perlu diketahui bahwa di kabupaten ini ada sekitar 200 ribu hektare lahan pertanian bukan sawah, di sini artinya ada potensi bisa dikembangkan menjadi perluasan tanam kedelai," kata Dewi pula. (Amr-untuk Indonesia)