PEMILU
Thursday, 19 September 2024
Previous Next

NATO Tak Akan Kirim Pasukan jika Rusia Serang Ukraina

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

Jakarta - NATO menyatakan tidak memiliki rencana untuk mengerahkan pasukan tempur ke Ukraina, yang bukan anggota NATO, jika terjadi invasi Rusia.

 "Kami tidak memiliki rencana untuk mengerahkan pasukan tempur NATO ke Ukraina ... kami fokus untuk memberikan dukungan," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg kepada BBC, Minggu, 30 Januari 2022.

“Ada perbedaan antara menjadi anggota NATO dan menjadi mitra yang kuat dan sangat dihargai seperti Ukraina. Tidak ada keraguan tentang itu.”

Rusia sendiri berkali-kali menyatakan tidak akan menyerang Ukraina, meski menempatkan 100 ribu pasukan dekat perbatasan negara tetangga itu.

Rusia meminta NATO mengklarifikasi apakah mereka bermaksud untuk menerapkan komitmen keamanan utama, kata Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, setelah Moskow mengatakan tanggapan aliansi terhadap tuntutan mereka tidak cukup lengkap.

Rusia memaksa aliansi pertahanan yang dipimpin AS dan 57 anggota Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa untuk bernegosiasi mengenai keamanan regional dengan mengumpulkan sekitar 100.000 tentara di dekat Ukraina sambil menyangkal rencana untuk menyerang.

Sebelumnya, Presiden Rusia Putin mengatakan bahwa Amerika Serikat dan NATO tidak membahas tuntutan keamanan utama Moskow dalam kebuntuan mereka atas Ukraina, tetapi siap untuk terus berunding.

“Hari ini, melalui Kementerian Luar Negeri, kami mengirimkan permintaan resmi kepada rekan-rekan kami di Aliansi dan OSCE, mendesak mereka untuk menjelaskan bagaimana mereka berniat melaksanakan komitmen (mereka) untuk tidak memperkuat keamanan mereka dengan mengorbankan keamanan orang lain," kata Lavrov di televisi pemerintah.

“Jika mereka tidak berniat melakukannya, maka mereka harus menjelaskan alasannya. Ini akan menjadi pertanyaan kunci dalam menentukan proposal kami di masa depan, yang akan kami laporkan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin,” kata Lavrov.

Rusia menuntut Barat bukan hanya janji, tetapi jaminan keamanan yang mengikat secara hukum, "yang akan memastikan keamanan di seluruh benua Eropa, dengan perhatian penuh, setara dengan kepentingan sah Rusia", kata Lavrov.

Rusia menuntut NATO menarik kembali pasukan dan senjata dari Eropa timur dan melarang tetangganya Ukraina, bekas negara Soviet, untuk bergabung.

Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya menolak tuntutan itu tetapi mengatakan mereka siap membahas topik lain seperti pengendalian senjata dan langkah-langkah membangun kepercayaan.

REUTERS