Lognews201.com, Ankara-Perlakuan negara-negara Barat kepada Presiden Rusia Vladimir Putin disebut keliru dan tidak pantas, seperti buang dilontarkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, seperti dilansir media Rusia, RT, Rabu (27/7/2002) dibandingkan perilaku Barat itu dengan kemampuannya untuk bekerja dengan Rusia dalam berbagai isu, mulai dari proses perdamaian Suriah hingga kesepakatan ekspor biji gandum Ukraina via pelabuhan Laut Hitam yang tercapai pekan lalu.
Erdogan menyebut perilaku Barat terhadap Putin keliru dan itu 'tidak pantas'.
Seperti dilansir media Rusia, RT, Rabu (27/7/2022), Erdogan membandingkan perilaku Barat itu dengan kemampuannya untuk bekerja dengan Rusia dalam berbagai isu, mulai dari proses perdamaian Suriah hingga kesepakatan ekspor biji gandum Ukraina via pelabuhan Laut Hitam yang tercapai pekan lalu.
Seperti dilansir dari detik.com, Erdogan menyebut perilaku Barat terhadap Putin itu 'tidak pantas dalam politik'.
Kemampuan Ankara yang berhasil merundingkan kesepakatan ekspor biji gandum dengan Moskow dan Kiev pada Jumat (22/7) pekan lalu, patut dia banggakan. Turki juga diketahui menjadi tuan rumah perundingan awal antara Rusia dan Ukraina pada masa-masa awal invasi, sebelum pembicaraan terhenti hingga kini.
Erdogan menegaskan bahwa pihaknya bertekad untuk menerapkan perjanjian ini, menurutnya jika mengacu pada kesepakatan ekspor biji gandum
yang akan memudahkan untuk membantu mengurangi ancaman krisis pangan global, dan menekan kepada Rusia dan Ukraina untuk mematuhi kesepakatan yang mereka tandatangani di Istanbul.
Erdogan menyebut bahwasanya konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina adalah bukan karena permusuhan dan Turki belum menjatuhkan sanksi terhada Rusia, tapi telah berbicara menentang serangan Moskow ke negara Ukraina dan menjual drone tempur buatannya yaitu Bayraktar TB-2, kepada Kiev. (Dunkz)
