lognews.co.id - Konferensi Pemasok Impor-Ekspor Bahan Pengobatan Tradisional China (Traditional Chinese Medicine/TCM) China-ASEAN 2025 resmi dibuka di Nanning, ibu kota Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan.
Acara ini mempertemukan pejabat, pelaku usaha, serta pakar pengobatan tradisional dari China dan negara-negara anggota ASEAN untuk membahas kerja sama dan pertukaran di sektor terkait.
Peran Kota Nanning
Sebagai tuan rumah, Pemerintah Kota Nanning telah lama mendorong penguatan kerja sama perdagangan bahan obat tradisional dengan ASEAN.
Salah satu capaian konkret adalah berdirinya Pusat Perdagangan Impor-Ekspor Bahan TCM Guangxi pada Maret 2024. Hingga akhir Juli 2025, pusat tersebut mencatat 453 transaksi bahan TCM dan makanan dengan kegunaan medis, dengan nilai impor mencapai 45 juta dolar AS.
Indonesia Tawarkan Potensi Bahan Alami
Dalam salah satu sesi konferensi (26/8), Ding Jiang, Wakil Ketua Perkumpulan Ekonomi Budaya Indonesia-China, menegaskan bahwa Indonesia memiliki kekayaan sumber daya bahan pengobatan alami yang bernilai tinggi serta sah untuk diperdagangkan.
Menurutnya, kerja sama Indonesia-China dalam bidang TCM dapat saling menguntungkan, mengingat jumlah penduduk Indonesia yang besar serta kebutuhan akan peningkatan riset dan produksi obat.
“Kami melihat adanya peluang kemitraan dengan perusahaan-perusahaan China dalam penelitian dan produksi obat tradisional,” ujar Ding.
Prospek Kerja Sama ASEAN-China
Senada dengan itu, Datuk Ho Teck Keun dari Kamar Dagang Malaysia-China untuk Produk Medis dan Kesehatan Tradisional menyoroti pentingnya penelitian bersama dan penyelarasan standar sertifikasi TCM.
Ia juga menekankan bahwa Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) berperan besar dalam memperluas kolaborasi sektor pengobatan tradisional antara Malaysia dan China.
Komitmen Perusahaan Farmasi China
Sejumlah perusahaan farmasi asal China menyatakan kesiapan mereka untuk terlibat aktif dalam pengembangan TCM bersama ASEAN. Mereka menegaskan dukungan terhadap pertukaran pengetahuan, penelitian, serta pengembangan industri kesehatan berbasis obat tradisional. (Sahil untuk Indonesia)


