lognews.co.id, Washington, D.C. – Donald Trump resmi menjabat sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat setelah dilantik di Gedung Capitol pada Senin, 20 Januari 2025. Dalam pidato pelantikannya, Trump menyerukan “revolusi akal sehat” dan menyatakan bahwa ia akan segera menandatangani serangkaian perintah eksekutif untuk membentuk kembali lanskap politik Amerika sesuai visinya.
Pelantikan berlangsung di dalam gedung DPR Amerika Serikat, di mana Trump mengambil sumpah jabatan dan mengumumkan, “Zaman keemasan Amerika dimulai sekarang.” Pada hari yang dingin tersebut, Trump didampingi oleh istrinya, Melania, Wakil Presiden terpilih JD Vance, serta anggota keluarga mereka.
Sebagai bagian dari tradisi, Trump memulai hari pelantikannya dengan menghadiri kebaktian di Gereja Episkopal St. John sebelum menuju Gedung Putih untuk minum teh bersama Presiden Joe Biden dan Ibu Negara Jill Biden. Upacara pelantikan di Rotunda Gedung Capitol dihadiri oleh sekitar 600 orang, termasuk sejumlah tokoh terkenal dan mantan presiden.
Lama jabatan presiden Amerika hanya 4 tahun, dan Trump menjadi presiden kedua dalam sejarah AS yang menjabat untuk masa jabatan kedua yang tidak berurutan, setelah Grover Cleveland pada tahun 1890-an. Pada usia 78 tahun, ia juga menjadi presiden tertua yang dilantik, melampaui Biden yang lima bulan lebih muda saat mengambil sumpah pada tahun 2021.
Di antara para tamu yang hadir adalah miliarder ternama seperti Jeff Bezos, Mark Zuckerberg, dan Elon Musk, serta tokoh asing seperti Wakil Presiden China Han Zheng dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni. Mantan presiden Bill Clinton, George W. Bush, dan Barack Obama juga terlihat dalam upacara tersebut.
Dalam pidato kemenangan pada hari Minggu sebelum pelantikan, Trump berjanji untuk "bertindak dengan kecepatan dan kekuatan yang bersejarah" untuk memperbaiki krisis yang dihadapi negara. Ia menegaskan bahwa "tirai ditutup pada empat tahun kemunduran Amerika yang panjang," merujuk pada masa kepresidenan Biden.
Salah satu langkah pertama yang diambil Trump setelah dilantik adalah menandatangani perintah eksekutif yang menyatakan "darurat nasional" di perbatasan AS-Meksiko. Ini merupakan bagian dari janji kampanyenya untuk menindak tegas imigrasi dan penyeberangan ilegal.
Pelantikan ini juga menandai awal dari serangkaian kebijakan baru yang akan diterapkan oleh pemerintahan Trump, termasuk rencana untuk mengenakan tarif baru pada ekspor dari Kanada, Meksiko, dan China. Dengan langkah-langkah ini, Trump bertekad untuk mengubah arah kebijakan domestik dan luar negeri Amerika Serikat.
Acara pelantikan ditutup dengan jamuan makan siang dan serangkaian kegiatan resmi laiannya di Gedung Putih serta parade kepresidenan di Capital One Arena. (Amri-untuk Indonesia)