lognews.co.id, Dunia - Polisi Korea Selatan membatalkan upaya penangkapan Presiden Yoon Suk Yeol, setelah kebuntuan selama enam jam dengan tim keamanannya. Kantor Investigasi Korupsi (CIO) menyatakan, penangkapan tersebut tidak memungkinkan.
CIO juga menyayangkan penolakan Yoon terhadap proses hukum dan mempertimbangkan keselamatan tim di lapangan sebagai alasan utama pembatalan. Pendukung Yoon yang telah berkumpul di depan kediamannya bersorak gembira atas keputusan tersebut.
Sementara itu, CIO menegaskan akan mengevaluasi langkah selanjutnya. Sebelumnya, Yoon telah mengabaikan tiga panggilan pemeriksaan, yang menyebabkan pengadilan mengeluarkan surat perintah penangkapan.
Sebagai mantan kepala jaksa, Yoon diduga memahami celah hukum untuk membela diri. Polisi dan anggota CIO memulai operasi penangkapan, Jumat (3/1/2025) pagi, dengan kekuatan 150 orang.
Namun mereka kalah jumlah oleh petugas keamanan dan militer yang melindungi Yoon. Kendaraan dan barisan manusia digunakan untuk menghalangi akses tim penangkap ke kediaman Yoon.
Polisi juga membuka kasus pidana terhadap kepala keamanan Yoon dan wakilnya. Pengacara Yoon berencana mengambil langkah hukum atas surat perintah penangkapan tersebut.
Partai Demokrat oposisi mengkritik Yoon karena tidak menepati janji untuk bertanggung jawab atas upaya darurat militer yang gagal. Mereka mendesak CIO untuk mencoba menangkap Yoon kembali.
CIO, yang baru beroperasi selama empat tahun, menghadapi tantangan besar dalam menangani kasus ini, yang dapat merusak kredibilitasnya jika gagal. Tim keamanan Yoon tetap melindunginya meskipun ia telah dicopot dari jabatannya. (Amri-untuk Indonesia)
