lognews.co.id, Indonesia – Perjuangan Pendidikan dan Kegigihan pendidik tertuang dalam program kerja jalannya Pendidikan MTs Ma’had Al – Zaytun dengan mengimplementasikan LSTEAM (Law Sience Technology Engineering Art Mathematic) yang digagas Syaykh Al – Zaytun, Syaykh Abdussalam Panji Gumilang, S.Sos., M.P. didalam sendi sendi Pendidikan di Mahad Al-Zaytun.
Dalam program siaran Radio Prima FM Indramayu 95.8 “Obrolan Sore” yang dipandu oleh penyiar kawakan Dynasty, menyajikan obrolan hangat dan berisi bersama narasumber Ustaz Rizal Eka Sumadyo, M.Pd. membagikan pengalaman sebagai Kepala Sekolah MTs Ma’had Al-Zaytun. (22/9/25)
Lingkungan Pendidikan Ma,had AL Zaytun
Ekosistem Pendidikan yang tidak terputus memungkinkan para pendidik didalamnya yaitu unsur pelajar, guru, wali santri, asrama, keamanan, Kesehatan, pemakanan, kebersihan, pertanian, peternakan dan unsur unsur penyempurna lainnya, untuk membersamai para pelajar memaksimalkan potensi terbaiknya dalam menyerap dan mengaktualisasi karakter dan keilmuan dalam 24 jam setiap harinya.
Umpan Balik Membuat Kita Berkembang
Jalur komunikasi yang sehat selalu menjadi prioritas yaitu majelis guru menerima dengan positif terhadap semua masukan dari wali santri sehingga menciptakan kenyamanan, kemudian majelis guru menjadi pihak yang mengkomunikasikan dan diteruskan kepada Yayasan Pesantren Indonesia untuk ditindak lanjuti.
Sebelum mengeluarkan berbagai solusi kebijakan atau Keputusan yang berhubungan dengan pelajar, Ustaz Rizal memaksimalkan ruang diskusi di “basement” Gedung Ali dengan menghadirkan guru, pelajar, wali murid, dan Yayasan Pesantren Indonesia”.
Kata kata pengingat terpampang jelas saat ingin memasuki ruang diskusi "bekerjalah kamu maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu" adalah terjemahan dari Surat At-Taubah ayat 105 dengan maksud kata “bekerjalah” ditujukan kepada para guru dan memodifikasi kata bekerjalah dengan kata “belajarlah” bagi para pelajar dengan maksud menjaga budaya kerja dan belajar agar memiliki nilai Ilahiah untuk semata mata bekerja dan belajar untuk beribadah kepada Allah SWT, sehingga hanya yang bagus bagus saja yang kita kerjakan.
Ujung dari pertemuan dan diskusi tersebut disempurnakan dengan terwujudnya ekosistem belajar berlandaskan semangat TEAM (Tertib Efektif Aman Menyenangkan) sehingga nyaman, positif, suportif, dan termotivasi untuk belajar dan berkembang.

Ketulusan Kepada Anak Didik Seperti Anak Sendiri
Menjadi pengajar ditahun 2000 ustaz Rizal kemudian menjadi wakil kepala sekolah di tahun 2017 dan kini menjadi kepala Sekolah dari tahun 2020, adalah sosok yang diidolakan para pelajar Ma’had Al- Zaytun karena dikenal dekat dengan para pelajar, sehingga Ustaz Rizal Bersama para guru terus melakukan upaya menjaga dan memacu semangat para pelajar yang Ia anggap sebagai anak sendiri dengan cara memikirkan “apa yang bisa saya siapkan?!” dan “apa yang bisa saya sediakan?!” dan menurutnya fikiran tersebut yang membuatnya sulit untuk pulas tidur dan enak makan.
Dampaknya para pelajar dapat larut dalam dunia kreatif yang tersedia seperti pelatihan koding, studio musik, studio podcast dan bidang kreatif lain.
Ustaz Rizal mengatakan adanya tuntutan kecepatan dan kemudahan zaman sekarang, mendorong para pelajar mengembangkan literasi digital dan berpikir komputasional melalui proyek lintas disiplin yang melibatkan koding, AI, langkah selanjutnya akan membuat kelas robotik seperti halnya penguasaan mikrokontroler seperti Arduino.
Diketahui bahwa pusat Pendidikan Al - Zaytun berciri khas “pesantren spirit but modern system” dan telah mencanangkan “Science Technology Society” sejak berdirinya Ma’had Al-Zaytun tahun 1999.
Ustaz Rizal beranggapan hanya dengan keilmuan kontemporer seperti yang digagas Syaykh Panji Gumilang, para pelajar bisa menyelaraskan tuntutan zaman yang adaptif demi mengejar kemajuan tahun 2045 Indonesia Emas, oleh karenanya dengan cara menyimak melaui siaran streaming di kanal youtube LognewsTv ataupun mereka memahami, merangkum, dan mendiskusikan Bersama teman dan guru mengenai segala hal di simposium pelatihan pelaku didik menuju transformasi revolusioner Pendidikan berasrama demi terwujudnya Indonesia modern di abad XXI dan usia 100 tahun kemerdekaan maka implementasi LSTEAM di sekolah bisa secara cepat dan berkelanjutan langsung diterapkan.
Para pelajar dibekali dengan keterampilan hidup (life skill) yaitu 6 C (Creative, Critical Thingking, Communicative, Collaborative, Computaional Thingking dan Citizenship) yang terinegrasi dengan kurikulum LSTEAM, PBL (project base learning) atau pembelajaran berbasis proyek menjadikan siswa punya pengalaman langsung dan berlatih untuk menjadi pemecah masalah dan sekolah berasrama sebagai kunci dari life skill yang didalamnya tidak hanya soal kedisiplinan, kebersamaan, kemandirian dan tanggungjawab, namun belajar menerima perbedaan di lingkungan sosial, beradaptasi, berkomunikasi dilingkungan yang memiliki ekosistem pendidikan yang tidak terputus untuk mampu hidup bersama yang harmoni.
Selain itu pelajar yang dinilai cukup pengetahuannya dan pemahamannya yaitu pada kelas IX melakukan kegiatan belajar diluar kelas atau “Rihlah Ilmiah” yaitu mengunjungi lebaga, industri, museum, atau tempat keilmuan yang sesuai dengan tema pembelajaran.
Sistem Penilaian Komprehensif
Madrasah Tsanawiyah Al-Zaytun menggunakan metode penilaian menyeluruh untuk keberhasilan siswa dan program dengan:
• Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) untuk evaluasi dan peningkatan kualitas berkelanjutan.
• Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai ukuran pencapaian tujuan sekolah.
• Penilaian beragam, meliputi ujian tulis, observasi perilaku, kerja siswa, proyek, dan tugas untuk menilai akademik dan penerapan nilai kehidupan.
Visi Misi, Menghantarkan bukan Mencetak
Dirinya mengerti bahwa menjadi tuntutan para wali santri kepada ribuan anak didik yang saat ini dipercayakan kepada MTs Ma’had Al-Zaytun bisa sukses meraih cita citanya.
Namun Ia juga mengingatkan agar Bersama sama memahami secara penuh bunyi visi misi Ma,had Al-Zaytun yaitu Perbaikan kualitas pendidikan ummat tersimpul di dalam motto: Al-Zaytun pusat pendidikan pengembangan budaya toleransi dan perdamaian menuju masyarakat sehat, cerdas, dan manusiawi.
Dengan arah dan tujuan yaitu menghantarkan peserta didik untuk beraqidah yang kokoh kuat terhadap Allah dan Syari'at-Nya, menyatu di dalam tauhid, berakhlaq al-karimah, berilmu pengetahuan luas, berketrampilan tinggi yang tersimpul dalam basthotan fi al-'ilmi wa al-jismi sehingga sanggup siap dan mampu untuk hidup secara dinamis di lingkungan negara bangsanya dan masyarakat antarbangsa dengan penuh kesejahteraan serta kebahagiaan duniawi mahupun ukhrowi.
Sehingga menurutnya dengan berjalan di visi misi tersebut para pelajar dihantarkan untuk menjadi dirinya sendiri, unggul dan berkualitas sesuai dengan zamannya, bukan mencetak namun menghantarkan oleh karenanya Ustaz Rizal menegaskan tidak perlu khawatir, selama pelajar mengikuti tiap tiap proses belajar di Ma’had AL Zaytun, akan menemukan potensinya sehingga berhasil “menjadi” setelah belajar dan memahami Visi Misi dari Ma’had Al Zaytun. (Amri-untuk Indonesia)



