PEMILU
Thursday, 19 September 2024
Previous Next

Pendidikan Pesantren dan Pesantren Pendidikan Prof Amich di Acara Wisuda Santri Raudlatul Muta'allimin

User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 

lognews.co.id, Tasikmalaya - Kegiatan wisuda Tahfidzul Qur'an, Tahfidzul Mutun dan Isro mi'raj Nabi Muhammad SAW, di Pondok Pesantren Raudlatul Muta'alimin Cilendek, Kota Tasikmalaya pimpinan KH. Ate Mushodiq diisi dengan doa dan dzikir bersama untuk keselamatan bangsa dan negara, pada Sabtu (24/2/2024).

Acara dimulakan dengan membaca Alqur'an oleh santriwati dan santriawan yang diikuti walisantri masing masing di aula pesantren, ditempat terpisah tepatnya dilapangan MTsN 1 Tasikmalaya juga dimeriahkan dengan kegiatan perebutan piala kepada para santri yang mampu lolos dalam pengujian hapalan melalui tes lisan diatas panggung.

Kemudian pada pukul 19.00 WIB seluruh santriawan dan santriwati berjumlah 288 yang akan diwisuda, dengan turut didampingi walisantrinya dengan khidmat mengikuti acara doa dan dzikir bersama untuk bangsa dan negara dilanjutkan dengan tabligh akbar bertemakan kutipan dari fatwa dari tokoh sufi dunia, Imam Al Ghazali yaitu man arafa nafsahu, faqod arofa rabbahu "Muhasabah, Mengenal Lebih Dekat Siapa Diri Kita, Siapa Allah SWT, dan Siapa Nabi Kita Muhammad SAW". 

Menjadi pembicara mengisi pembekalan dalam acara tersebut Prof. Dr. Amich Al Humami, M.A., M.Ed., Ph.D. Deputi bidang pembangunan manusia, masyarakat dan kebudayaan, BAPPENAS, mengharapkan kepada santri Pondok Pesantren Raudlatul Muta'allimin agar belajar sungguh sungguh dalam menempuh pendidikan di pesantren yang sangat baik di Tasikmalaya terlebih diacara wisuda yang ke 4 kalinya wisuda kitab kuning, yang diadakan ditiap tahun diumur pesantren yang sudah 1 abad (100 tahun) kokoh berdiri.

Mengisi pembekalan, didepan santri, Amich menyampaikan pentingnya ilmu pengetahuan sebagai kunci bagi kemajuan. Dan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi menjadi kekuatan bagi sebuah negara bagi bangsa manapun untuk bisa meraih pencapaian tertinggi, katena tidak ada cerita sebuah bangsa maju sebuah bangsa modern sebuah bangsa yang makmur dan sejahtera tanpa ditopang oleh warga negaranya oleh anak-anak bangsanya yang pintar yang punya pengetahuan berbagai macam cabang ilmu pengetahuan dan juga teknologi termasuk juga inovasi teknologi kita bisa merujuk pada pengalaman negara manapun yang mempunyai kemajuan tanpa melakukan penguatan dan juga memajukan pendidikannya.

"Rasa syukur, rasa penghargaan yang tinggi kepada pemangku Pesantren kepada pengelola Pesantren kepada para guru dan kepada para santri pesantren Raudhatul mutaalimin yang kita berharap bahwa nanti akan punya peran besar juga dan sudah ditunjukkan karena Pesantren ini sudah berusia satu abad dan itu pengkhidmatan yang sangat luar biasa dan kita menyongsong masa depan di tahun-tahun berikutnya dengan optimisme dan kita meyakini Pesantren Raudhatul mutaalimin akan juga mengambil peran penting di tahun-tahun yang akan datang" terang Amich saat diwawancarai tim lognews (24/2/2024).

Pesantren spirit dengan konsep modern dan kemandirian menjadi bagian yang tak terpisahkan dari watak dasar pesantren, sebagai lembaga swasta yang dikelola dan sepenuhnya swadaya masyarakat, pengelolaan dana masyarakat oleh pemangku pesantren sudah mengikuti doktrin Bung Karno yaitu BerdikaRI (berdiri di atas kaki sendiri) karena masyarakat dengan sepenuh hati bisa berkontribusi dalam penyelenggaraan pendidikan Pesantren secara sukarela.

Menurut Amich, bahwa ada unsur ketulusan, unsur keikhlasan dan itu yang menopang bagi kemandirian pesantren, sedangkan spirit Pesantren itu ditunjukkan dengan misi untuk memberi pembekalan bagi para santri dengan pendidikan Islam dengan pengetahuan Islam, tentu sangat berguna bagi para santri ketika lulus dan kemudian menuhi ruang sendi kehidupan dimasyarakat, untuk mengembangkan berbagai macam bidang yang ditekuni dikemudian hari.

Kini Pesantren sudah memperluas yang selama ini hanya mempelajari kitab-kitab kuning dan belajar tentang pengetahuan Islam seperti pesantren Salafiah, disampaikan Amich bahwa modernisasi pesantren sudah dimulai dalam waktu yang lama.

Sejak dekade 70-an sudah ada pesantren yang memadukan antara pendidikan Salafiah dan juga pendidikan modern dalam bentuk madrasah atau sekolah yang itu menunjukkan bahwa pesantren sudah adaptif terhadap perkembangan zaman dan merespon terhadap tantangan-tantangan baru di masyarakat muslim Indonesia.

Pendidikan Pesantren lebih awal umurnya dibanding dengan umur Republik Indonesia, dalam sejarah yang sangat panjang punya peran besar dan peran strategis di Indonesia.

Menurutnya lulusan Peantren memiliki medan pengabdian dan ladang pengkhidmatan yang cakupan luas. 

Dimulai sejak dekade 70-an sampai dengan hari ini bermunculan dari kalangan muslim terpelajar Indonesia yang berlatar pendidikan pesantren, hal ini membuktikan bahwa pendidikan Pesantren adalah suatu lembaga yang bisa menghantarkan kehidupan di masa depan.

Buahnya bisa kita lihat sejak dekade 90-an, disitulah titik penentuan terbentuknya apa yang kita sebut sebagai kelompok kelas menengah terdidik muslim Indonesia dan disitu mulai bermunculan tokoh-tokoh sarjana-sarjana penting di Indonesia dari berbagai disiplin ilmu tokoh-tokoh intelektual terpandang, mereka dari lulusan Pesantren bahkan masuk wilayah profesi yang sangat beragam ada yang menjadi bahkan politisi di DPR dan seperti yang kita ketahui bersama, konfigurasi anggota parlemen banyak juga yang berasal dari pendidikan Pesantren, mengambil peran penting dibirokrasi pemerintahan, di lembaga-lembaga perguruan tinggi, di lembaga Pusat Kajian atau bahkan riset, juga mengiai di kegiatan-kegiatan ekonomi sebagai usahawan sukses.

Bahwa adaptabilitas lulusan Pesantren itu sangat tinggi dan itu menandakan bahwa pesantren juga betul-betul mampu beradaptasi dan mampu merespon tantangan zaman di masa yang baru sekarang ini

Sehingga pendidikan pesantren menurut Amich, di masyarakat muslim Indonesia mempunyai pilihan yang sangat baik untuk memilih pesantren sebagai tempat generasi bangsa sehingga lulusannya dapat berperan maksimal dikehidupan sosial dan lingkup kebangsaan.

Diakhir wawancara, Amich menyampaikan rasa syukur rasa penghargaan yang tinggi kepada pemangku Pesantren kepada pengelola Pesantren kepada para guru dan kepada para santri pesantren Raudlatul Mutaalimin.

"kita berharap bahwa nanti akan punya peran besar juga dan sudah ditunjukkan karena Pesantren ini sudah berusia satu abad, itu umur pengkhidmatan yang sangat luar biasa dan kita menyongsong masa depan di tahun-tahun berikutnya dengan optimisme dan kita meyakini Pesantren Raudlatul Mutaalimin akan juga mengambil peran penting di tahun-tahun yang akan datang." pungkas Amich. (Amr-untuk Indonesia)