lognews.co.id - Ancaman bencana hidrometeorologi yang dipicu oleh cuaca ekstrem, seperti curah hujan tinggi dan angin kencang, meningkat drastis. Bencana ini meliputi tiga jenis utama yang paling merusak.
Banjir Bandang adalah fenomena aliran air yang datang mendadak dan sangat cepat, membawa serta material perusak seperti lumpur, batu, dan kayu; ini biasanya terjadi di wilayah hulu yang mengalami deforestasi parah.
Kedua, Tanah Longsor adalah pergerakan massa tanah atau batuan dalam jumlah besar dari lereng curam, yang dipicu oleh infiltrasi air hujan berkepanjangan hingga tanah jenuh dan kehilangan daya ikat, sehingga sangat penting mewaspadai retakan atau suara gemuruh kecil di lereng.
Ketiga, Angin Puting Beliung merupakan kolom udara yang berputar kencang, sangat destruktif meskipun umumnya berdurasi pendek, dan seringkali didahului oleh awan Cumulonimbus besar berwarna gelap.
Tas Siaga Bencana untuk Bertahan Hidup Selama 72 Jam
Kunci utama keselamatan adalah Tas Siaga Bencana (TSB). TSB berfungsi sebagai perlengkapan hidup esensial yang disiapkan jauh sebelum bencana terjadi, yang berfungsi sebagai "jaring pengaman" untuk membantu Anda dan keluarga bertahan hidup dengan mandiri selama minimal 72 jam pertama (tiga hari), sebelum bantuan pemerintah atau relawan tiba.
TSB harus ditempatkan di lokasi yang strategis, mudah dijangkau, dan diketahui oleh seluruh anggota keluarga, misalnya di dekat pintu keluar utama atau di lorong evakuasi.
Isi Tas Siaga Bencana (TSB) yang Terperinci:
1. Dokumen dan Uang Tunai (Prioritas Utama) Ini adalah hal yang tidak bisa diganti. Dokumen harus dimasukkan ke dalam wadah kedap air atau plastik ziplock tebal.
- Dokumen Identitas: KTP, Kartu Keluarga (KK), Akta Kelahiran.
- Dokumen Berharga: Buku Nikah, sertifikat rumah/tanah, ijazah, polis asuransi, dan buku tabungan.
- Uang Tunai: Siapkan uang tunai dalam pecahan kecil (minimal untuk kebutuhan 3 hari).
2. Pakaian dan Kebersihan Diri
- Pakaian Cadangan: Pakaian ganti untuk 3 hari, termasuk pakaian dalam, jaket atau selimut tipis, dan jas hujan plastik.
- Perlengkapan Higienis: Sabun, sikat gigi, pasta gigi, handuk kecil, pembalut wanita, dan popok (jika ada balita).
3. Obat-obatan dan P3K
- Obat Pribadi: Obat-obatan rutin yang harus diminum (wajib diberi label dan tanggal kedaluwarsa).
- Kotak P3K Dasar: Perban, plester luka, antiseptik, pain killer (seperti parasetamol), dan obat masuk angin.
4. Makanan dan Minuman (Minimal untuk 72 Jam) Makanan yang dipilih harus siap santap, tidak mudah basi, dan tinggi energi.
- Makanan Instan: Biskuit berkalori tinggi, cokelat batangan, sereal kemasan, atau makanan energi bar.
- Air Minum: Air mineral kemasan dalam botol kecil. Idealnya, siapkan 1 liter per orang per hari.
- Tambahan: Pembuka kaleng (jika membawa makanan kaleng) dan alat makan sederhana.
5. Alat Komunikasi dan Penerangan
- Senter: Dengan baterai cadangan yang terpisah.
- Radio Portabel: Sangat penting untuk mendengarkan informasi dan peringatan dari BMKG atau pemerintah (beserta baterai cadangan).
- Power Bank atau Baterai Tambahan: Untuk mengisi daya ponsel agar komunikasi tetap terjaga.
Saat ancaman bencana ini mendekat, akal sehat menuntut kita untuk segera mengevakuasi ke tempat tertinggi, mematikan aliran listrik, dan menjauhi jendela jika terjadi angin kencang atau puting beliung dan kesiapsiagaan TSB adalah wujud tertinggi dari akal sehat dalam menghadapi bencana. (Amri-untuk Indonesia)


