Tuesday, 16 December 2025

Fakta Menarik Lomba Makan Kerupuk di Hari Kemerdekaan

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

lognews.co.id - lomba makan kerupuk selalu menjadi ikon khas setiap perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia. Meski sederhana, tradisi ini sarat makna: bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga menyimpan jejak sejarah panjang perjuangan rakyat pada masa penjajahan.

Lomba makan kerupuk menjadi simbol rasa syukur sekaligus wadah mempererat kebersamaan. Tak heran, perlombaan ini tetap menjadi favorit masyarakat dari tahun ke tahun, dengan daya tarik yang tak pernah pudar.

Berikut lima fakta menarik tentang lomba makan kerupuk dalam peringatan HUT RI:

  1. Punya Makna Historis yang Kuat Perlombaan ini tidak lahir sekadar untuk hiburan. Di masa kolonial, rakyat Indonesia kesulitan memperoleh makanan bergizi seperti daging ayam atau sapi. Kerupuk, yang dibuat dari bahan sederhana, akhirnya menjadi alternatif makanan sehari-hari. Lomba ini mengingatkan kembali akan keterbatasan pangan di masa lalu.

  2. Mengajarkan Rasa Syukur dan Semangat Pantang Menyerah Selain historis, perlombaan ini juga memiliki nilai filosofis. Dahulu kerupuk melambangkan keterbatasan, kini ia hadir sebagai simbol rasa syukur atas kemerdekaan dan kondisi yang lebih baik. Semangat pantang menyerah pun tercermin saat peserta berjuang menyelesaikan tantangan dengan tangan terikat di belakang.

  3. Tradisi Wajib Setiap 17 Agustus Bisa dibilang, tak lengkap perayaan HUT RI tanpa lomba makan kerupuk. Dari kampung, sekolah, hingga kantor, perlombaan ini hampir selalu digelar, menambah semarak suasana kemerdekaan.

  4. Mengingatkan Generasi pada Masa Penjajahan Setiap kali digelar, lomba makan kerupuk tidak hanya memunculkan tawa dan keceriaan, tetapi juga menjadi pengingat akan masa sulit di era penjajahan. Tradisi ini mengajarkan generasi muda bahwa kemerdekaan hari ini adalah hasil dari perjuangan panjang para pahlawan.

  5. Hiburan Merakyat untuk Semua Kalangan Pesonanya terletak pada sifatnya yang merakyat: mudah diikuti, tidak memandang usia maupun latar belakang sosial. Dari anak-anak hingga orang tua, semua bisa ikut serta. Tak heran, lomba makan kerupuk selalu jadi momen yang paling ditunggu saat 17 Agustus tiba. (sahil untuk Indonesia)