lognews.co.id, Bogor - Pertemuan Surya Paloh dan Prabowo digelar di kediaman Prabowo di kediaman Prabowo di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Jawa Barat, Minggu (5/3). Pertemuan itu digelar secara tertutup yang berlangsung selama kurang lebih 2,5 jam.
Rombongan Surya Paloh tiba sekitar pukul 11.25 WIB. Terlihat lebih dari lima mobil dalam rombongan tersebut.
Pertemuan tersebut merupakan kunjungan balasan dari Surya Paloh, diketahui, Prabowo Subianto resmi menjadi Capres 2024 melalui Rapimnas Gerindra di Sentul, Bogor, pada Agustus 2022.
Surya Paloh mengatakan pertemuan tersebut semakin menguatkan ikatan batiniah antara kami berdua (Surya Paloh dan Prabowo), lebih lanjut Surya Paloh mengatakan ada hubungan yang lebih penting dari pertemuan tersebut, tidak hanya untuk keuntungan kedua sahabat, atau kedua partai yaitu menjaga spirit nasional kebangsaan dan membangun kedewasaan berpolitik, tidak kalah pentingnya dari hubungan komunikasi yang diperankan baik menjelang pemilu maupun setelah pemilu, Surya Paloh berharap Pemilu 2024 nanti menjadi pemilu yang damai dibanding pengalaman tahun lalu yang banyak kesedihan dan kepahitan dan bertekad untuk bersama sama menjadi garda terdepan menjaga suasana Pemilu 2024 yang stabil dan tenang.
Prabowo menyatakan keduanya berkomitmen bahwa, pilihan boleh berbeda tapi spirit semangat kebersamaan, menempatkan kepentingan nasional interest, harus diatas kepentingan kedua partai ini.
Bakal calon presiden (Capres) Partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan, siap menghadapi Anies Baswedan di Pilpres 2024. Soal pinangan partai lain, Prabowo menegaskan bahwa Sandiaga Uno adalah kader yang patuh dan taat pada keputusan Partai. Hal itu disampaikan Prabowo usai bertemu dengan Surya Paloh di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (5/3/2023).
“Saya kira Mas Sandi sudah menjawab berkali-kali di semua forum bahwa dia patuh dan akan taati keputusan partai,” kata Prabowo, Minggu.
Prabowo meyakini, selama Sandiaga Uno masih menjadi kader Partai Gerindra, dia tidak akan mau dijodohkan oleh pihak lain sebagai calon wakil presiden (cawapres). (Amr-untuk Indonesia)
