PEMILU
الخميس، 14 تشرين2/نوفمبر 2024

Gagalnya Pendidikan Menengah Dalam Membangun SDM

تقييم المستخدم: 5 / 5

تفعيل النجومتفعيل النجومتفعيل النجومتفعيل النجومتفعيل النجوم
 

Oleh :Daniel Mohammad Rosyid

lognews.co.id - Turunnya minat kuliah di universitas Amerika diikuti oleh ancaman tutupnya beberapa kampus, orang Amerika makin kehilangan kepercayaan pada pendidikan tinggi. Pada saat biaya kuliah makin memberatkan hutang dan penghasilan yang dijanjikan dunia kerja penuh ketidakpastian. Sebagian anak muda mempunyai pikiran untuk menekuni bidang keterampilan dengan memperoleh latihan latihan khusus diluar yang akan menghemat waktu untuk sukses dimasa muda dibanding harus kuliah dengan mencurahkan semua waktu dan fikiran, dijalaninya dengan duduk dan mendengarkan penjelasan dosen. 

Di Indonesia, pendidikan tinggi masih dirancang sebagai kelanjutan pendidikan menengah. Ini jelas keliru jika tidak menyesatkan. Tradisi kuliah jauh lebih tua daripada tradisi sekolah, contohnya pada University Oxford yang terletak di kota Oxford, Inggris, dapat ditelusuri melaksanakan pengajaran sejak tahun 1096, juga Universitas Cambridge yang didirikan pada tahun 1209, universitas tertua ketiga di dunia yang terus beroperasi hingga saat ini.

Mensyaratkan lulus SMA untuk kuliah jelas mengada-ada, sebab pendidikan menengah harusnya dirancang lebih baik lagi agar siap mengembangkan warga muda yang mandiri, sehat dan produktif, siap bekerja di masyarakat, dan menikah. Permintaan pendidikan tinggi yang meningkat akhir akhir ini semakin menunjukkan kegagalan pendidikan menengah. "Demand for higher education is therefore not real" tapi dijadikan alasan kenaikan UKT di PTN yang kapasitasnya dipaksa naik terus. Ini tidak saja mengancam PTS tapi juga merugikan masyarakat.