lognews.co.id, Indramayu - Jadi momen kebersamaan saat lebih dari 5.000 santri Ma'had Al-Zaytun menyusun barisan panjang dalam Olahraga Kebugaran Kaki (OKK) pada Minggu (6/10/2024).
Lapangan bola Palagan Agung sudah ramai dengan para santri, sekaligus menjadi titik kumpul dan titik nol Km jalur OKK, kemudian tepat pukul 06.00 WIB dimulakan OKK mengarah ke jalan Jammass kemudian berbalik di gate utara kembali ke Stadion Palagan Agung, menghasilkan jarak tempuh 7,13 Km, waktu tempuh 1 jam 46 menit 52 detik, jumlah langkah 10.635 langkah, dan 14,59 Pace, beda halnya dengan OKK tingkat PAUD dan MI kelas 1, 2 dan 3 yang hanya dilakukan di jalur dalam Al Zaytun.
Membentuk tiga barisan hingga kebelakang, santri rapih berbaris mengisi jalur kiri jalan, dengan barisan terdepan diisi oleh ustadz dan ustadzah kemudian diikuti oleh presiden OPMAZ (organisasi pelajar Al-Zaytun) dan menterinya, kemudian barisan selanjutnya diikuti oleh tingkat MA, MTs, dan MI.
Dari kejauhan suara derap langkah peserta OKK sudah terdengar ramai dengan nyanyian lagu lagu yang mereka nyanyikan dengan lantang lagu lagu diantaranya berjudul, aku pelanjut nenek moyangku (kelanjutan lagu nenek moyangku orang pelaut) , mars Al Zaytun, maju tak gentar, dan nyanyian wajib lainnya.
Santri Al-Zaytun beserta Civitas melakukan aktivitas OKK sesuai tunjuk ajar Syaykh Al-Zaytun untuk mempersiapkan perjalanan hingga 1.000 tahun lamanya dengan OKK.
Menjadi pusat pendidikan pengembangan budaya toleransi dan perdamaian, Ma'had Al-Zaytun disebut oleh The Washington Times sebagai pesantren terbesar se-Asia Tenggara (the largest Islamic madrasah in Southeast Asia) ini berdiri di atas lahan seluas 1.200 hektar, tidak pernah berhenti mengerahkan segala kekuatan untuk fokus mendidik, sehingga motto "pesantren spirit but modern system, menuju masyarakat sehat, cerdas, dan manusiawi mampu diwujudkan untuk mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas. (Amri-untuk Indonesia)