lognews.co.id, Magelang – Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin, menegaskan bahwa pengentasan kemiskinan di Indonesia hanya dapat berhasil jika didasarkan pada pendidikan yang berkualitas dan penggunaan ilmu pengetahuan. Pernyataan ini disampaikan dalam acara Peletakkan Batu Pertama Pondok Pesantren Api Syubbanul Wathon di Tegal Rejo, Magelang, Senin (23/6).
Menurut Cak Imin, pendidikan menjadi kunci utama untuk memutus mata rantai kemiskinan karena kualitas sumber daya manusia (SDM) sangat bergantung pada tingkat pendidikan yang mereka miliki. “Kemiskinan kita putus mata rantainya dengan pendidikan. Pendidikan kita putus mata rantainya dengan kualitas sumber daya manusia, dengan keunggulan-keunggulannya,” ujarnya.
Ia mencontohkan keberhasilan Tiongkok yang selalu mengedepankan ilmu pengetahuan dalam merumuskan kebijakan nasional. Kebijakan berbasis ilmu pengetahuan tersebut berhasil menjadikan rakyat Tiongkok memiliki kecerdasan, produktivitas, dan fisik yang kuat. “Orang Tiongkok hari ini baik kecerdasannya, produktivitasnya, tingginya sama dengan bule, itu hasil ilmu pengetahuan,” tambah Cak Imin.
Selain itu, Cak Imin juga menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah sudah tepat karena berbasis ilmu pengetahuan. Program ini bertujuan melakukan intervensi langsung guna meningkatkan kualitas SDM Indonesia melalui asupan gizi yang cukup. “Dengan makan yang bergizi ini Insyaallah IQ kita akan meningkat. Karena salah satu keunggulan sumber daya manusia kita itu kalau IQ-nya tinggi,” katanya.
Pernyataan Cak Imin menegaskan pentingnya sinergi antara pendidikan, ilmu pengetahuan, dan program pemerintah dalam mengatasi kemiskinan sekaligus menciptakan SDM unggul yang mampu bersaing di tingkat global. (Amri-untuk Indonesia)


