lognews.co.id, Bekasi -  Badan Gizi Nasional (BGN) tengah melakukan percepatan pembangunan Satuan Layanan Pemenuhan Gizi (SPPG) secara nasional. Hal ini dilakukan sebagai upaya mengejar target penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Tenaga Ahli BGN, Teguh mengatakan, saat ini jumlah penerima manfaat program MBG baru sekitar 5 juta lebih penerima. Sedangkan target di akhir tahun 2025 jumlah penerima manfaat MBG ada di angka 82.900.000.

Sedangkan data per 17 Juni 2025, jumlah SPPG sendiri baru mencapai 1.786 unit. Yang itu tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

"Upaya yang kita lakukan di BGN adalah percepatan untuk pembangunan SPPG. INi yang sedang kita lakukan saat ini," kata dia, Jumat (20/6/25).

Ia menjelaskan, pembentukan SPPG sendiri memiliki tantangan atau kendala. Yakni modal yang cukup termasuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang memenuhi.

"Semua elemen harus saling mensuport dan bersinergi karena ini tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Dananya ada, tapi SDM gak ada SPPG tidak akan berdiri begitu juga sebaliknya," kata dia.

Untuk saat ini kata dia, mulai banyak pihak-pihak yang telah mengajukan menjadi mitra BGN dalam program MBG. Hanya saja, ia tidak tahu persis berapa pihak yang mengajukan diri menjadi mitra.

"Animo masyarakat untuk menjadi mitra positif, banyak yang antusias. Apalagi untungnya cukup menarik banyak pihak," kata dia.

Selain upaya mengejar target penerima manfaat, BGN juga gencar mensosialisasikan program MBG. Sosialisasi diberikan kepada masyarakat mengenai apa itu MBG, sasarannya, kemudian tujuan dan dampaknya.

"Sejauh ini masyarakat memahami dan antusias terhadap program MBG ini. Dan saat ini kita tengah gencar mensosialisasikan program MBG ke seluruh wilayah di Indonesia," ujarnya mengakhiri pembicaraan. (Amri-untuk Indonesia)