السبت، 06 كانون1/ديسمبر 2025

Delegasi Indonesia hingga Malaysia Walk Out Saat Pidato PM Netanyahu di Sidang Umum PBB

تعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجومتعطيل النجوم
 

lognews.co.id, New York — Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) ke-80 yang digelar pada 26 September 2025 di New York, AS, diwarnai aksi walk out oleh puluhan delegasi negara saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memulai pidatonya. Delegasi dari Indonesia, Malaysia, Pakistan, Kuwait, Iran, dan Kuba termasuk di antara yang secara serentak meninggalkan ruang sidang sebagai bentuk protes keras terhadap kebijakan Israel.

Aksi protes ini merupakan reaksi terhadap kehadiran Netanyahu yang menghadapi surat perintah penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas tuduhan kejahatan kemanusiaan. Para delegasi menilai kehadirannya di forum internasional ini tidak dapat diterima, dan aksi walk out menjadi simbol penolakan terhadap narasi yang disampaikan Netanyahu serta protes atas krisis kemanusiaan di Gaza akibat konflik Israel-Palestina yang berkepanjangan.

Dalam pidatonya yang tetap dilanjutkan di tengah ruangan sidang yang banyak kosong, Sidang ini menjadi sorotan dunia internasional dan memicu perdebatan yang kuat tentang masa depan perdamaian di Timur Tengah. Netanyahu membela tindakan militer Israel sebagai perang pertahanan diri. Ia mengutuk keras negara-negara yang menurutnya mendukung terorisme dengan mendorong pembentukan negara Palestina. Netanyahu juga menegaskan komitmennya untuk melanjutkan operasi militer terhadap kelompok Hamas di wilayah Palestina.

Ribuan demonstran juga turun ke jalan di sekitar markas PBB, New York, untuk mengutuk kebijakan Israel dan mengekspresikan solidaritas bagi rakyat Palestina. Suasana sidang menjadi salah satu momen protes diplomatik terbesar dalam sejarah Sidang Umum PBB, dengan para delegasi memperlihatkan penolakan mereka melalui aksi walk out, melambaikan bendera, bertepuk tangan sinis, dan meneriakkan yel-yel sebagai wujud penolakan atas tindakan Israel.

Aksi walk out ini sekaligus menandai semakin intensnya isolasi politik Israel di arena internasional, serta menyuarakan dukungan kuat komunitas global kepada perjuangan Palestina menghadapi agresi militer Israel.(Amri-untuk Indonesia)