السبت، 06 كانون1/ديسمبر 2025
Previous Next

Radio Prima 95,8 FM Hadirkan OPMAZ Al-Zaytun, Teladani Manajemen Keuangan yang Rapi, Transparan, dan Profesional

تقييم المستخدم: 5 / 5

تفعيل النجومتفعيل النجومتفعيل النجومتفعيل النجومتفعيل النجوم
 

Lognews.co.id – Radio Prima 95,8 FM Indramayu dalam Obrolan Sore PRIMA 95,8 FM kali ini menghadirkan sosok inspiratif dari Mahad Al-Zaytun. Ia adalah Danin Rifaya Jahanara Binti Deni Ganjar Nugraha, pelajar kelas 12 yang menjabat sebagai Menteri Keuangan Organisasi Pelajar Mahad Al-Zaytun (OPMAZ).

Dalam talkshow yang berlangsung pada Jumat (19/9), Danin berbagi pengalamannya mengelola dana organisasi pelajar dengan sistem yang rapi dan transparan. Meski masih duduk di bangku kampus, tanggung jawab yang diembannya setara pejabat keuangan sungguhan.

Membiayai Kegiatan Kreatif Pelajar
Melalui Kementerian Keuangan OPMAZ, berbagai program pelajar berhasil didukung, mulai dari workshop kesekretariatan, festival pelajar, simaan Al-Quran, hingga ajang bahasa dan seni. Semua pengajuan kegiatan melalui mekanisme proposal, diverifikasi, lalu dicairkan secara langsung ke instansi terkait tanpa menyentuh uang tunai.

“Saya tidak pernah memegang uang fisiknya. Semua transaksi dilakukan lewat LKM (Lembaga Kesejahteraan Masjid) OPMAZ. Jadi lebih transparan dan tidak ada ruang untuk penyalahgunaan,” jelasnya.

Tantangan Mengatur Anggaran
Salah satu tantangan terbesar di awal jabatannya adalah menentukan besaran iuran pelajar. Namun, Danin bersama tim berhasil melakukan efisiensi sehingga kegiatan tetap berjalan tanpa mengurangi kualitas.

“Bukan berarti mengurangi kegiatan, tapi kami seleksi mana yang benar-benar penting. Misalnya alat tulis kantor yang masih banyak stok dari periode sebelumnya tidak perlu dibeli lagi,” katanya.

Belajar Kepemimpinan dan Keberanian
Bagi Danin, menjadi Menteri Keuangan bukan sekadar soal angka. Jabatan ini membuka peluang untuk berinteraksi dengan banyak orang lintas kementerian pelajar, sekaligus melatih sikap kepemimpinan.

“Awalnya saya ingin jadi Menteri Pendidikan. Tapi akhirnya saya pilih Kementerian Keuangan karena ingin belajar hal baru. Dan ternyata seru, bisa lebih dekat dengan semua orang,” ujarnya sambil tersenyum.

Prestasi Akademik
Selain aktif di organisasi, Danin juga berprestasi di bidang akademik. Ia sempat mewakili Kabupaten Indramayu dalam Olimpiade Sains Nasional bidang Biologi hingga tingkat provinsi. Meski belum lolos ke nasional, capaian ini membuktikan bahwa pelajar Al-Zaytun mampu bersaing di kancah lebih luas.

Simulasi Menjadi Menteri Sungguhan
Menariknya, istilah “Menteri Keuangan” bukan sekadar sebutan. Pendiri Mahad Al-Zaytun, Syaykh Panji Gumilang, memang menginginkan struktur organisasi pelajar meniru pemerintahan. Filosofinya sederhana, agar para pelajar terbiasa memikul tanggung jawab sejak dini.

“Ini doa juga untuk kita semua, supaya kelak ada yang benar-benar jadi Menteri Keuangan beneran,” ujar Danin menutup perbincangan.

Pengalaman dan Inovasi ke Depan
Danin mengatakan berbagai pengalaman yang ia dapatkan sebagai Menteri Keuangan sangat berguna untuk bekal kehidupannya, terutama soal kejelian dan amanah yang ia jalankan. Bilapun di masa depan menjadi Menteri Keuangan di Indonesia, ia menyanggupinya karena yakin apabila sistem keuangan yang diterapkannya bersama rekan-rekan di Kementerian Keuangan digunakan secara nasional, maka Indonesia tidak lagi dihinggapi koruptor sebab semua data tercatat di sistem dan dapat diakses.

Ke depan, Kementerian Keuangan OPMAZ akan bekerjasama dengan kementerian lain di OPMAZ untuk membuat sistem pembayaran melalui kartu berbasis teknologi RFID. Dengan sistem ini, pelajar cukup melakukan tempel atau “tap” dan juga “swipe” saat pembayaran.

Dengan teknologi Radio Frequency Identification (RFID), setiap transaksi keuangan akan diproses secara nirkontak, di mana kartu dengan chip RFID dibaca oleh mesin melalui gelombang radio sehingga mempercepat proses pembayaran dan memudahkan pelajar.

Dengan sistem keuangan yang transparan, inovatif, dan pengelolaan yang rapi, pengalaman Danin bersama OPMAZ menjadi bekal penting menghadapi masa depan. Dari ruang kelas dan organisasi pelajar, ia sedang menapaki jalan panjang menuju kepemimpinan yang sesungguhnya.

(Sahil untuk Indonesia)