lognews.co.id, Dalam menjaga kesehatan tubuh kita perlu mencukupi kebutuhan asupan berbagai vitamin, salah satunya vitamin D karena mempunyai peran penting dalam membantu menyerap kalsium untuk pembentukan dan pemeliharaan tulang dan gigi yang kuat juga membantu menjaga fungsi jantung dan paru-paru yang sehat.
Kekurangan vitamin D memiliki dampak buruk bagi tubuh diantaranya:
- Gangguan pada tulang: Kekurangan vitamin D menyebabkan gangguan pertumbuhan dan kekuatan tulang. Pada anak-anak bisa menyebabkan rakitis (tulang lunak dan bengkok), sementara pada orang dewasa bisa menyebabkan osteomalasia (nyeri tulang dan kelemahan otot) dan osteoporosis (tulang keropos dan mudah patah).
- Nyeri tulang dan otot: Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan nyeri tulang, terutama di bagian punggung, leher, dan pinggul, serta kram dan kelemahan otot.
- Mudah lelah
- Penyembuhan luka lebih lama
- Melemahnya sistem kekebalan tubuh
- Gangguan pertumbuhan pada anak, termasuk pertumbuhan lambat, keterlambatan tumbuh gigi dan berjalan, kram otot, dan bentuk kaki yang bengkok.
- Peningkatan risiko penyakit lain seperti kardiovaskular, hipertensi, diabetes, gangguan autoimun, dan beberapa jenis kanker.
Oleh karenanya dalam menjaga tubuh agar tetap tercukupi asupan vitamin D kita bisa melakukan beberapa cara dalam mendapatkan sumber alami vitamin D yaitu:
- Sinar matahari: Sumber utama dan alami vitamin D. Kulit menghasilkan vitamin D ketika terpapar sinar ultraviolet B (UVB) dari matahari selama 10-30 menit beberapa kali dalam seminggu.
- Ikan berlemak: Seperti salmon, tuna, makarel, dan sarden yang kaya akan vitamin D.
- Beberapa jenis jamur seperti jamur shiitake dan portobello
- Kuning telur:
- Hati sapi:
- Produk susu dan susu kedelai yang difortifikasi: Susu dan olahannya sering diperkaya vitamin D untuk membantu memenuhi kebutuhan tubuh.
Dengan menjaga kadar vitamin D yang cukup, risiko berbagai gangguan kesehatan tersebut bisa diminimalkan. Jika mengalami gejala-gejala yang berhubungan dengan kekurangan vitamin D, konsultasikan dengan tenaga kesehatan untuk diagnosis dan penanganan yang tepat. (Amri-untuk Indonesia)


