Saturday, 06 December 2025

Penelitian Pertanian Mandiri: Pelajar Al-Zaytun Tanam Padi Koshihikari untuk Pangan Berkelanjutan

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

lognews.co.id - Menanam padi Koshihikari di Indonesia merupakan tantangan besar. Selain harganya yang premium dan sulitnya mendapatkan bibit, padi ini harus beradaptasi dengan iklim dan kontur tanah yang berbeda dari negara asalnya, Jepang.

Tantangan tersebut rupanya dimasukan dalam metodologi pendidikan melalui kegiatan ekstrakurikuler pertanian Ma'had Al-Zaytun , di mana para pelajar secara langsung terlibat dalam penelitian dan pengembangan padi unggul bagian dari penelitian berkelanjutan yang dibimbing langsung oleh Syaykh Al-Zaytun, Syaykh Panji Gumilang.

dengan semangat para pelajar terlibat dalam kegiatan Penanaman perdana padi varietas Koshihikari japonica , padi asal Jepang dilakukan pada awal bulan Desember 2025. Melibatkan 69 pelajar kelas XI yang mengikuti ekstrakurikuler pertanian. Sementara itu, sebanyak 106 pelajar kelas X diberikan tugas untuk meneliti dan mengembangkan varitas baru Padi Kalimatan Thayibah (PKT)

Target waktu penyelesaian penanaman adalah 2 hari, dengan perkiraan umur panen padi mencapai 114 hari setelah tanam

Ustaz Haryanto Mardhoni, M.P. mengatakan sebelum melakukan kegiatan tandur (menanam), para pelajar berdiskusi dengan dan Syaykh Al-Zaytun mengenai Standar Operasional Prosedur (SOP) penanaman dan teknik pengontrolan.

Syaykh Panji Gumilang memberikan pesan penting, bahwa penanaman ini didasarkan pada ajaran ilahi, mengacu pada Surat Ibrahim ayat 24-25 yang menggambarkan pohon yang baik: akarnya kokoh, cabangnya menjulang ke langit, dan berbuah setiap masa.

Dalam prosesnya pelajar diajarkan teknik tanam jajar legowo, yang merupakan metode efisien untuk meningkatkan hasil panen dan memudahkan perawatan.

Bibit yang ditanam adalah bibit berusia 19 Hari Setelah Semai (HSS) sedangkan lahan praktikum telah disediakan dengan segala kelengkapan alat mesin pertanian, pengairan , pupuk, dan lainnya dengan membagi petakan masing masing memiliki luas 20 x 20 meter yang setiap petak menjadi tanggung jawab penuh 4 orang pelajar. Pembagian ini menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kerja sama tim

Dengan disiplin para pelajar senantiasa menerapkan berbagai teknik pertanian sesuai arahan Syaykh Al-Zaytun, yang bertindak sebagai pembimbing penelitian dan melaporkan seluruh proses, mulai dari penanaman hingga perkembangan, dicatat sebagai data penelitian dan secara rutin dilaporkan kepada Syaykh Panji Gumilang.

Salah satu proyek paling menantang yang kini dijadikan objek penelitian adalah padi unggul Padi Koshihikari, varietas premium asal Jepang menekankan pentingnya kemandirian pangan dan tanggung jawab terhadap konsumsi sendiri. 

Padi Koshihikari merupakan varietas Japonica yang terkenal di dunia karena kualitas berasnya yang istimewa. Varietas ini memiliki karakteristik unik:

• Tekstur: Beras yang dihasilkan sangat pulen dan bentuk bijinya lebih bulat dibandingkan varietas Indica (India) maupun javanica (jawa) seperti Ciherang yang umum ditanam petani lokal.

• Kesehatan: Memiliki kandungan indeks glikemik yang cukup rendah, menjadikannya pilihan yang baik untuk dikonsumsi, termasuk bagi penyandang diabetes.

• Ketahanan: Padi Koshihikari memiliki keunikan buah padi yang dapat mengering di pohon tanpa mudah rontok, berbeda dengan varietas lain yang rentan rontok setelah lama bunting.

• Ekonomi: Padi ini tergolong premium; di pasar daring, beras Jepang ini dapat mencapai harga jual sekitar Rp150.000 per 5 kg.

Pelajaran ekstrakurikuler pertanian Ma'had Al-Zaytun tidak hanya sekadar praktik, tetapi juga upaya untuk menciptakan karya dengan tujuan menghasilkan pangan berkualitas tinggi berfungsi sebagai laboratorium hidup bagi para pelajar. Dengan menanam Padi Koshihikari, pelajar tidak hanya menguasai teknik pertanian unggul, tetapi juga belajar prinsip kemandirian dan berkontribusi pada penelitian ketahanan pangan di Indonesia.