Saturday, 06 December 2025

Dzikir & Digital: Transformasi Dakwah Ekonomi di Indramayu

User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 

Oleh Nahlia Puteri Madini, Mahasiswa Prodi HES IAI AL-AZISM

Meruntuhkan 'Penyakit Gengsi' Keluarga Melalui Literasi Finansial Syariah dan Metode Amplop Ajaib Berbasis Teknologi

lognews.co.id, Indramayu - Pada tanggal 18 November 2025, malam di kediaman Bapak Abdul Latief Kasno di Desa Situraja, Indramayu, terasa berbeda. Bukan sekadar tasyakuran Aqiqah atau silaturahmi bulanan rutin Paguyuban Gotong Royong Indonesia (P-GRI), tetapi menjadi ruang kelas terbuka bagi ratusan warga untuk menyerap ilmu vital: Kunci Keberkahan Finansial Keluarga Sejati.

Diinisiasi oleh Program Studi Hukum Ekonomi Syariah (HES) Institut Agama Islam Al-Zaytun Indonesia (IAI AL-AZIS), kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini mengusung tema provokatif: “Hidup Minimalis, Rezeki Maksimalis.” Inilah bukti konkret Kurikulum Outcome Based Education (OBE) HES, di mana kampus menugaskan mahasiswa untuk menjadi agen perubahan langsung di tengah masyarakat.

Melting the Atmosphere: Mencairkan Kesenjangan dengan "Warm-Up" Interaktif

Sebelum masuk ke bahasan hukum dan ekonomi, formalitas antara akademisi dan warga desa sengaja dicairkan. Sesi Ice Breaking bertajuk "Immersive Interactive Warm-Up" sukses mengundang gelak tawa. Dipandu oleh mahasiswa, peserta diajak berinteraksi dengan video viral, mengikuti instruksi gerak cepat seperti ‘Say Hi’, ‘Turn’, hingga ‘Jump’.

Pendekatan visual-kinestetik yang kekinian ini sangat efektif. Sekat-sekat kecanggungan seketika runtuh, berganti dengan energi positif dan fokus yang optimal untuk menerima materi padat berikutnya.

Aktor Intelektual Muda: Pembuktian Mahasiswa Semester 5 HES

Sorotan utama adalah peran sentral tiga mahasiswa semester 5 Prodi HES Angkatan 2022: Fuad Arrasyid Almubarok, Saskiah Amanah, dan Nahlia Puteri Madini. Keterlibatan mereka adalah wujud nyata proof of competence. Setelah menguasai fondasi teori Fiqh Muamalah dan Manajemen Keuangan Syariah, PkM ini menjadi panggung bagi mereka untuk menavigasi masalah riil.

Dengan percaya diri, para mahasiswa ini membedah data ekonomi dan menawarkan solusi fikih aplikatif, menegaskan kapasitas mereka sebagai calon praktisi hukum ekonomi yang kompeten.

Segmen 1: Menelanjangi "Penyakit Gengsi" dan Teologi Harta

Pemateri: Agus Rojak Samsudin, S.Ag., M.H. (Dosen Pengampu)

Sesi dibuka oleh Dosen Pembimbing Lapangan, Agus Rojak Samsudin, yang meletakkan fondasi spiritual dengan konsep Qawaman (Keseimbangan) dalam harta. Beliau menegaskan bahwa Islam membenci Israf (berlebihan) dan Tabdzir (pemborosan), sambil menyoroti fenomena sosial yang menyakitkan:

"Banyak dari kita yang keliru menafsirkan kebahagiaan. Kita sibuk mengejar validasi sosial, membeli barang yang tidak kita butuhkan, dengan uang yang tidak kita miliki, hanya untuk mengesankan orang yang tidak kita sukai. Inilah akar hilangnya keberkahan," tegas Agus Rojak.

Beliau mengontekstualisasikan Aqiqah yang sedang disyukuri tuan rumah sebagai momentum "Minimalis Syukur, Maksimalis Berkah," di mana substansi ibadah adalah berbagi, bukan pesta pora yang membebani ekonomi keluarga.

1000251816

Segmen 2: Jebakan Gaya Hidup Digital dan Racun Finansial

Pemateri: Fuad Arrasyid Almubarok (Mahasiswa HES)

Mahasiswa Fuad Arrasyid Almubarok tampil energik, fokus membedah tantangan ekonomi di era modern: "Jebakan Gaya Hidup Zaman Now." Berbekal data riset yang ditampilkan di proyektor, Fuad menunjukkan fakta mencengangkan: pengeluaran untuk pulsa dan kuota internet di masyarakat seringkali 6 hingga 10 kali lipat lebih tinggi dibandingkan untuk pendidikan dan kesehatan.

"Ibu-ibu dan Bapak-bapak, sadarkah kita bahwa smartphone seringkali membuat kita tidak smart dalam mengatur uang? Kita rela berhutang demi gadget terbaru atau kuota untuk scroll media sosial, tapi mengeluh saat harus membayar biaya pendidikan anak. Ini adalah racun finansial yang harus kita hentikan," ujar Fuad, retorikanya memukau dan berhasil membuat peserta merenung.

1000251751

Segmen 3: Solusi Taktis "Metode Amplop Ajaib" untuk Disiplin Keuangan

Pemateri: Saskiah Amanah (Mahasiswa HES)

Sebagai penutup yang praktis, mahasiswa Saskiah Amanah menghadirkan "obat" manajemen keuangan rumah tangga: "Metode Amplop Ajaib." Dengan bahasa yang luwes, ia mendemonstrasikan pembagian pendapatan bulanan ke dalam pos-pos persentase yang ketat, merujuk pada prinsip Syariah:

• 50% Dharuriyat (Kebutuhan Primer): Makanan, listrik, sekolah. Haram diganggu gugat.

• 30% Hajjiyat (Keinginan): Hiburan, kuota internet, jajan.

• 20% Tabungan & Investasi Akhirat: Dana darurat, sedekah, dan wakaf.

"Metode amplop ini memaksa kita disiplin. Jika uang di amplop 'Jajan' habis, kita harus puasa jajan sampai bulan depan. Jangan mengambil jatah dari amplop 'Listrik'. Kunci dari metode ini adalah kejujuran pada diri sendiri," jelas Saskiah, disambut antusias oleh ibu-ibu yang memegang kendali keuangan.

Evaluasi Digital: Dari Mimbar ke Papan Skor Kahoot!

Berbeda dengan penyuluhan konvensional, tim PkM HES IAI AL-AZIS menerapkan evaluasi berbasis teknologi melalui platform kuis interaktif Kahoot!. Pertanyaan seputar Qawaman, persentase amplop, hingga hukum Aqiqah ditampilkan di layar proyektor. Suasana berubah riuh dan kompetitif, bahkan para orang tua sangat antusias melihat nama mereka naik-turun di papan skor digital.

"Ini pengalaman baru bagi kami. Belajar agama dan ekonomi tapi rasanya seperti sedang bermain cerdas cermat di televisi," ujar salah satu peserta dengan wajah sumringah.

Malam itu ditutup dengan hujan doorprize dan hadiah menarik bagi para pemenang kuis, menguatkan ikatan emosional antara civitas akademika IAI AL-AZIS dengan warga P-GRI.

Kolaborasi ini membuktikan bahwa HES IAI AL-AZIS berhasil menerjemahkan bahasa langit (teori hukum Islam) menjadi bahasa bumi (solusi praktis kehidupan). Warga Situraja diharapkan tidak hanya pulang membawa bingkisan aqiqah, tetapi juga membawa mindset baru: bahwa kekayaan sejati bukanlah seberapa banyak harta yang dikumpulkan, melainkan seberapa berkah harta yang dikelola dengan ilmu dan takwa.