lognews.co.id, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Rano Karno, menanggapi ide calon Gubernur nomor urut 2, Dharma Pongrekun, mengenai pemanfaatan rumput laut sebagai bahan bakar kendaraan di Kepulauan Seribu. Dalam debat ketiga Pilkada Jakarta 2024 yang berlangsung di Jakarta pada Minggu malam, (17/11/2024) Rano menyebutkan bahwa meskipun ide tersebut menarik, penerapannya di lapangan akan sulit.
"Ide menarik tetapi pengalaman saya di Provinsi Banten menunjukkan bahwa rumput laut sangat sulit dijadikan bahan bakar untuk transportasi. Agak sulit, tetapi bisa dilakukan dengan waktu dan teknologi yang tepat," ungkap Rano.
Dharma Pongrekun dalam debat tersebut menyatakan bahwa pemanfaatan rumput laut sebagai bahan bakar kendaraan dapat membantu mengurangi emisi di Jakarta, berbeda dengan ide Rano tentang pembukaan SPBU terapung yang pernah diajukan dalam debat sebelumnya.
Menanggapi pernyataan tersebut, Rano, yang akrab disapa Bang Doel, menekankan pentingnya keberadaan SPBU terapung untuk memudahkan transportasi antarpulau bagi masyarakat di Kepulauan Seribu. Dia menjelaskan bahwa masyarakat sangat membutuhkan fasilitas ini karena sebelumnya ada SPBU terapung yang terpaksa ditutup akibat pandemi COVID-19, sehingga menghambat transportasi laut.
"Masyarakat sangat butuh SPBU terapung. Dulu pernah ada, tetapi karena pandemi, SPBU terapung terpaksa tutup. Ini yang membuat transportasi laut antarpulau di Kepulauan Seribu tersendat," jelasnya.
Rano juga menambahkan bahwa dia dan pasangannya, Pramono Anung, akan melakukan pengawasan ketat untuk mencegah praktik mafia BBM.
Debat ketiga ini merupakan acara terakhir yang digelar oleh KPU DKI Jakarta untuk pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Tema debat kali ini adalah "Lingkungan Perkotaan dan Perubahan Iklim," yang mencakup berbagai isu seperti penanganan banjir, penataan permukiman, pengelolaan sampah, serta transisi energi terbarukan.
Debat ini diikuti oleh tiga pasangan calon: Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun), dan Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel). Dengan tema yang relevan dan penting bagi masyarakat Jakarta, debat ini menjadi ajang untuk memperjelas visi dan misi masing-masing calon dalam menghadapi tantangan lingkungan dan perubahan iklim di ibu kota. (Amri-untuk Indonesia)
