PEMILU
Friday, 04 October 2024

Jusu Kalla Bicara Soal Prabowo Saat "Turun Gunung" di Surabaya

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

lognews.co.id, Surabaya - Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) menilai kemenangan pasangan Anies dan Cak Imin makin terlihat setelah Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla, ‘turun gunung’ mendukung kampanye pasangan calon tersebut.

JK sapaan akrab Jusuf Kalla tampak hadir saat kampanye Cawapres nomor urut 1, Cak Imin di Surabaya pada hari lalu, Rabu (10/1/2024).

JK mengatakan bahwa seorang pemimpin itu harus memiliki gagasan dan sikap yang tenang dalam memimpin Bangsa Indonesia. Hal ini dikarenakan permasalahan bangsa ini sudah cukup banyak, sehingga dibutuhkan pemimpin yang tidak emosian dalam menjalankan tugasnya nanti.

"Pemimpin harus tenang, harus mempunyai pemikiran dan gagasan, jangan emosional karena persoalan bangsa banyak. Kalau tidak tenang, (bagaimana) harus mengambil keputusan yang baik. Pemimpin itu jangan emosional,” kata Jusuf Kalla dalam keterangannya, Rabu (10/1/2024).

JK mengatakan netralitas seorang presiden tercantum dalam sumpah jabatan. Ia menyebut Jokowi juga disumpah dengan menggunakan kitab suci Al-Quran.

"Saya selalu ingatkan bahwa netralitas itu tercantum dalam adilnya dan sumpah seorang presiden," kata JK di Kediamannya di Jalan Brawijaya VI, Jakarta, Rabu (10/1/2024).

Selain itu Jusuf Kalla juga menceritakan mengenai kepemilikan lahan Prabowo berawal dari pertemuannya.

“Kira-kira 10 hari setelah saya menjabat, Pak Prabowo menemui saya di kantor. Dia bilang ingin melanjutkan bisnis, ingin membeli PT Kiani Kertas,” kata Jusuf Kalla saat ditemui wartawan di rumahnya, Jalan Brawijaya Raya no. 6, Jakarta Selatan.

Saat itu, pabrik yang dulunya dimiliki Bob Hasan tersebut sedang mengalami kredit macet di bank. JK lantas bertanya, bank mana yang menyediakan kredit bagi Kiani Kertas. Setelah mengetahui bahwa Bank Mandiri yang memegang kredit Kiani Kertas, ia langsung menelepon Direktur Utama Mandiri kala itu, Agus Martowardojo.

Agus saat itu menyatakan sudah ada peminat Kiani dari Singapura. Investasi yang siap digelontorkan investor asal Negeri Singa itu juga mencapai US$ 150 juta.

"Saya bilang, jangan jual ke asing, lebih baik dibeli oleh pengusaha nasional. Saya pegang selalu prinsip itu,” ujar Kalla.

Permintaan Kalla langsung disanggupi Agus Martowardojo, syaratnya tidak ada restrukturisasi utang dan harus dibayarkan secara tunai. Prabowo menyanggupi syarat dari Bank Mandiri dan secara resmi berhak atas lahan itu. (Amr-untuk Indonesia)