Oleh : H. Adlan Daie
Pemerhati politik dan sosial keagamaan
lognews.co.id - Meskipun dari sisi konstitusi dan regulasi pencalonan Dr. Hj. IFA FAIZAH ROHMAH sebagai calon DPD RI pada pemilu 2024 dengan no urut 34 bersifat perorangan dan personal tapi posisinya sebagai ketua lembaga Ma'arif NU Jawa Barat sekaligus puteri KH Abun Bunyamin, Rois Syuriah PWNU Jawa Barat jelas secara politik mewakili representasi NU Jawa Barat.
Dalam konteks itulah setidaknya dalam perspektif penulis tidak berlebihan mengantarkan jalan sukses Dr. Hj IFA FAIZAH dalam pencalonan DPD RI di Jawa Barat bagian dari ikhtiar untuk menjaga marwah dan martabat NU sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia termasuk ormas Islam terbesar dalam skala regional Jawa Barat.
Di Jawa Barat dalam penelitian LIPI sebagaimana dikutip Amin Mudzakir, intelektual muda NU dalam artikelnya di majalah "Tempo" ( 2018) berjudul "Sulitnya menaklukkan Banten dan Jawa Barat", populasi muslim di Jawa Barat secara umum (82%) dekat dengan tradisi dan amaliyah NU, yakni gemar ziarah kubur, tahlilan, qunut di shalat shubuh, dua kali.adzan dalam sholat jum at dan lain lain.
Akan tetapi dari jumlah tersebut hanya 9 % mengasosiasikan dan mengikatkan diri pada NU sebagai "jam Iyah" dan 14 % berbagi pada semua ormas Islam lain selain NU (Muhammadiyah, Pesis, PUI, Al Irsyad dll).
Daftar pemilih tetap (DPT) dalam pemilu 2024 di Jawa Barat sebesar 35 700.000 (36 juta) secara demografis 97% beragama Islam dan 82% di dalamnya adalah warga NU dalam pengertian mengamalkan tradisi dan amaliyah NU sebagaimana dipaparkan di atas.
Itu artinya secara kalkulasi statistik pemilih warga NU di Jawa Barat dalam pemilu 2024 sebesar 27 juta pemilih NU.
Jika Dr. Hj IFA FAIZAH minimal mampu meraup 10% dari populasi pemilih NU di Jawa Barat di atas, yakni sebesar 2.700.000 secara elektoral apalagi lebih, dapat dipastikan Dr. Hj IFA FAIZAH termasuk satu dari empat calon DPD RI terpilih dari provinsi Jawa Barat berdasarkan data keterpilihan calon DPD RI di Jawa Barat dari pemilu ke pemilu
Tentu bukan perkara mudah meraih elektoral sebesar 2.700.000 (10%) dari populasi pemilih NU di atas termasuk dulu dua tokoh struktural NU Jawa Barat terpilih menjadi anggota DPD RI tidak mencapai angka tersebut.
Pasalnya selain terdapat kader NU lain mencalonkan DPD RI, juga kritik pihak "luar" terhadap NU adalah ormas Islam terbesar "terlalu piawai menghimpun massa tapi miskin artikulatif menghimpun suara" dalam kontestasi elektoral
Terlepas dari hal hal di atas, penulis sungguh percaya dengan meletakkan DR. Hj. IFA FAIZAH bagian dari menjaga marwah dan martabat NU di Jawa Barat tentu soliditas struktural NU Jawa Barat memiliki arti penting dalam mengantarkan sukses Dr. Hj IFA FAIZAH menjadi anggota DPD RI 2024 - 2029.
Dari sini pula kelak Dr. IFA FAIZAH memiliki tanggung jawab politik menghubungkan relasi aspirasi NU Jawa Barat ke pemangku kebijakan publik di lembaga politik formal kenegaraan Selamat berjuang. Semoga dimudahkan dan berkah.
