PEMILU
Tuesday, 24 September 2024

Denny Indrayana Sering Blak Blakan, Dan Mengakui Satu Visi Dengan Gurunya (Mahfud MD)

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

Lognews.co.id,  Melalui twitter yang diunggah oleh Prof. Denny Indrayana, S.H., LL.M., Ph.D. seorang pengamat hukum, menjelaskan soal kedekatannya dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Dikutip dari integritylawfirms.com tanggal 5 Juni 2023, terlihat dokumentasi foto Mahfud MD dan Indrayana akrab bercengkrama, bahkan mahfud mencium jidat anak dari Indrayana.

Diakui Indrayana bahwa dirinya belajar dan mencontoh kepada Mahfud MD.

“beliau guru saya, soal strategi mentwit perkara hukum, dari ruang gelap ke ruang terang publik, Prof. Mahfud adalah pejabat negara yang paling mudah ditemui, tanpa protokoler yang rumit. Cukup pagi janjian lewat pesan WA, malamnya saya sudah diterima di rumah dinas Beliau.

“agar lebih terkontrol dan mudah diawasi. No Viral, No Justice” tulis Indrayana.

Kecocokan, kesamaan visi - misi dan kesamaan kerisauan bidang hukum membuat Indrayana dan Mahfud sering berkomunikasi.

“Jika sedang ke Melbourne, Prof. Mahfud pasti menyempatkan diri mampir, di tengah padatnya jadwal kerja Beliau. Terakhir pertengahan Maret lalu, kami ngobrol santai sambil menikmati daging panggang barbekyu dan seruputan teh hangat di gubuk mungil saya di Melbourne, Australia” terang Indra dalam tulisannya.

Beberapa pernyataan dari hasil perbincangan Mahfud MD dijelaskan melalui beberapa hal ;

Satu, soal jangan menjadikan hukum sebagai instrumen pemenangan pemilu 2024. Indrayana dalam puisi yang ditulisnya dengan judul  “Korupsilah dalam Pelukan Koalisi”  mengkritisi kasus hukum masih dijadikan alat daya tawar kepada para pimpinan parpol untuk menentukan arah koalisi dan paslon capres-cawapres.

Dua, soal penundaan pemilu. Dalam konten youtube yang diunggah Refly Harun bahwa ada salah satu politisi senior yang datang ke Prof. Mahfud mengatakan sudah siap dan tinggal eksekusi soal penundaan pemilu.

Tiga, soal menjaga Anies Baswedan agar tidak terjegal sebagai calon presiden. Dalam pertemuan terakhir di rumah dinasnya, saya sampaikan ke Prof. Mahfud, bahwa saya dengan seorang sahabat di Yogyakarta sudah sepakat mendukung Anies Baswedan. Respon Prof. Mahfud, “Bagus, saya dukung. Pastikan Anies jadi capres ya. Supaya demokrasi kita makin sehat”.

Dikutip dari kompas, Mahfud mengakui berpesan untuk menjaga Anies di kontestasi pemilu 2024, agar pemerintah tidak disalahkan dan dituduh telah melakukan penjegalan.

"Bukan hanya Denny yang saya minta. Ketua Umum PKS (Ahmad Syaikhu) juga saya minta, 'Tolong Anies dijaga agar tetap mendapat tiket. Nanti yang dituduh kalau nda dapat tiket, pemerintah'," ujar Mahfud saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (5/6/2023). (Amr-untuk Indonesia)