Lognews 201.Com-Kota Agam. Petani karet di Wali Nagari Malalak Selatan Kecamatan Malalak Sumatera Barat kembali tercekik. Petani kembali menghadapi dilema di karenakan harga karet semakin turun di tiga tahun terakhir ini. 

Harga karet kering 40 % tercatat masih berada di harga 7.000 - 8.000 perkilo. Harga tersebut terbilang terpuruk dan membuat petani mengeluh dan tidak mengangkat kesejahteraan bagi petani.

Peran tengkulak memicu harga karet menjadi tidak stabil. Sejauh ini harga karet untuk petani segitu-gitu saja.

Bahkan mayoritas petani karet mengaku tidak dapat mencukupi kebutuhan sehari-harinya jika hanya mengandalkan karet. khususnya di daerah-daerah di Kalimantan dan Sumatera.Kenaikan dan penurunan harga karet sendiri biasanya disebabkan oleh cuaca. Ketika cuaca hujan, maka harga karet akan menurun karena kandungan air pada karet lebih tinggi. 

"Jika harga karet tidak ada perubahan, petani karet saat ini mulai beralih menanam kayu manis dan Coklat" ucap Kambarullah. 

Harapan Kambarulloh seorang petani paruh baya, berharap kedepannya harga karet bisa berpihak kepada kesejahteraan petani .

(wadi/dede)