Lognews.co.id, Red - Harga emas melemah menyusul aksi ambil untung investor setelah sempat naik ke level tertinggi sejak 10 Maret 2022, Laporan Monex Investindo Futures menyebutkan harga emas berpeluang bergerak turun menguji level support US$1.953.
Harga emas tertekan aksi beli dolar AS. "Harga emas tertekan dipicu oleh aksi beli dolar AS di tengah meredanya kekhawatiran krisis perbankan berpeluang menekan turun harga emas," papar Monex. Pagi ini Senin (3/4/2023)
Nilai tukar kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada pagi turun 14 poin 0,10% Rp15.000 per dolar Amerika Serikat dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.996 per dolar mereka Serikat.
Dolar AS menguat pada perdagangan Jumat (31/3/2023) karena para pelaku pasar mencerna laporan inflasi utama AS, dengan indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,35 % menjadi 102,5107.
Turunnya harga emas, membuat penjualan dolar cendrung meningkat sejak senin usai pulih dari penurunan tajam di bulan Maret, ditambah dengan beberapa penguatan imbal hasil Treasury, membebani pasar logam.
Dilansir dari investing, diantara logam industri, harga tembaga turun saat ada lebih banyak tanda-tanda melemahnya aktivitas manufaktur di negara importir utama China, Platinum juga melemah 0,5%, sementara perak jatuh hampir 1%. Tembaga turun 0,4% di $4,0663 per pon.
Komoditas lain hari ini, nikel naik 2,35% pada penutupan Sabtu lalu, timah turun 0,31% Jumat di ICE London, dan tembaga turun 0,67% pukul 11.39 WIB.
Sementara, karet naik 0,22% pada Jumat di Singapura, batubara Newcastle di ICE London mencapai 173,00, kakao AS naik 0,46% hingga Sabtu lalu.
Untuk kopi robusta di London berada di 2.208,00, kopi AS naik 0,44% pada Sabtu dan gas alam turun 3,65%. (Amr-untuk Indonesia)