PEMILU
Thursday, 19 September 2024
Previous Next

Lirik Lagu Indonesia Raya 3 Stanza dan Jejak Sejarahnya Lengkap di Rumah Kelahiran WR Supratman

User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 

lognews.co.id, -  Kesakralan lagu kebangsaan Indonesia Raya lirik demi lirik menggambarkan kesejatian bangsa Indonesia dengan segala kekayaannya yang luhur dibandingkan dengan negara lain, sehingga pantas untuk diperjuangkan.

Adalah Wage Rudolf Soepratman bukan saja penggubah lagu Indonesia Raya, dikenal pula sebagai guru, wartawan, violinis, dan komponis Hindia Belanda, serta merupakan anggota dari grup musik jazz Black and White Jazz Band. Tanggal lahir versi pertamanya, 9 Maret, ditetapkan sebagai hari musik nasional.

Tokoh penting dalam sejarah musik Indonesia, yang lahir pada tanggal 19 Maret 1903 di desa Somongari, Purworejo  di lembah bukit menoreh  yang kini menjadi saksi bisu perjalanan kehidupannya. Rumah kelahirannya, telah menjadi tempat ziarah bagi para pengagumnya

Rumah sederhana, tempat WR Supratman dilahirkan, tetap memancarkan pesona sejarahnya. Bangunan yang terbuat dari kayu tersebut telah dirawat dengan baik oleh pemerintah setempat sebagai bagian dari warisan budaya yang patut dijaga.

Di dinding rumah ini terdapat pajangan naskah lagu kebangsaan Indonesia yang memiliki tiga stanza ini dianggap sebagai simbol perjuangan dan kebanggaan bangsa. Tiga stanza dalam lagu tersebut menceritakan tentang semangat perjuangan, keberanian, dan keindahan alam Indonesia.

Berikut adalah tiga stanza dari lagu "Indonesia Raya" yang ditulis oleh WR Supratman

Stanza 1:

Indonesia tanah airku tanah tumpah darahku

Di sanalah aku berdiri jadi pandu ibuku

Indonesia kebangsaanku, bangsa dan tanah airku

Marilah kita berseru Indonesia bersatu

Hiduplah tanahku, hiduplah negeriku

Bangsaku, rakyatku, semuanya

Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya

Untuk Indonesia Raya

(Reff: Diulang 2 kali)

Indonesia Raya merdeka merdeka

Tanahku negeriku yang kucinta

Indonesia Raya merdeka merdeka

Hiduplah Indonesia Raya

Stanza 2:

Indonesia tanah yang mulia, tanah kita yang kaya

Di sanalah aku berdiri untuk selama-lamanya

Indonesia tanah pusaka, p'saka kita semuanya

Marilah kita mendoa Indonesia bahagia

Suburlah tanahnya, suburlah jiwanya

Bangsanya, rakyatnya, semuanya

Sadarlah hatinya, sadarlah budinya

Untuk Indonesia Raya

(Reff: Diulang 2 kali)

Indonesia Raya merdeka merdeka

Tanahku negeriku yang kucinta

Indonesia Raya merdeka merdeka

Hiduplah Indonesia Raya

Stanza 3:

Indonesia tanah yang suci, tanah kita yang sakti

Di sanalah aku berdiri 'njaga ibu sejati

Indonesia tanah berseri, tanah yang aku sayangi

Marilah kita berjanji Indonesia abadi

Selamatlah rakyatnya, selamatlah putranya

Pulaunya, lautnya, semuanya

Majulah negerinya, majulah pandunya

Untuk Indonesia Raya

(Reff: Diulang 2 kali)

Indonesia Raya merdeka merdeka

Tanahku negeriku yang kucinta

Indonesia Raya merdeka merdeka

Hiduplah Indonesia Raya

Lagu Indonesia Raya  pertama kali dibawakan dalam kongres Sumpah Pemuda 2 dengan instrumen  Biola saja, Tanggal 28 Oktober 1928.

WR Supratman wafat usia 35 tahun karena sakit yang dideritanya pada tanggal 17 Agustus 1938, 7 tahun sebelum Indonesia Merdeka. Dalam keadaan sakit itu WR Supratman  menuliskan sesuatu, isi catatan itu sebagai berikut :

Nasibkoe soedah begini,

Inilah jang disoekai pemerintah  Hindia Belanda

Biarkan saja meninggal, saja  ichlas

Saja toch soedah beramal

Berdjeang dengan dengan tjaraku, dengan Biolaku

Saja yakin, Indonesia pasti merdeka.

(Sumber : Dokumen pribadi Suyono, juru bicara dari keluarga WR  Supratman ).

Rumah kelahiran WR Supratman di Purworejo tidak hanya menjadi tempat bersejarah, tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya perjuangan dan semangat cinta tanah air. Semoga warisan ini terus dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang. Purworejo, (19/2/2024.

(Wulan untuk Indonesia)