Monday, 15 December 2025

Simfoni Kreativitas di PKBM Al-Zaytun: Merajut Asa, Menyambut Kemerdekaan

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

Oleh : Ali Aminulloh 

lognews.co.id - Sabtu, 19 Juli '25, Gedung Bazaar Al-Zaytun memancarkan aura yang berbeda. Bukan sekadar bangunan, melainkan panggung bagi sebuah perayaan jiwa, sebuah festival kearifan lokal yang diukir oleh tangan-tangan terampil warga belajar. Sederet stan memamerkan ragam produk makanan, minuman, fesyen, dan aneka keterampilan lainnya, seolah menjadi etalase hidup dari semangat inovasi dan kemandirian. Inilah Lomba Kreativitas Warga Belajar Berbasis Kearifan Lokal, sebuah rangkaian istimewa dalam peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80.

Mengukir Asa di Gedung Bazaar: Dari Workshop Menuju Aksi Nyata

Pagi itu, semangat kebangsaan mengalun syahdu. Lantunan Indonesia Raya tiga stanza, disusul Hymne dan Mars PKBM Al-Zaytun, menggetarkan sanubari, menyatukan setiap hati yang hadir. Dr. Ali Aminulloh, M.Pd.I. ME., Kepala PKBM Al-Zaytun, membuka acara dengan ucapan terima kasih tulus kepada Dinas Pendidikan Indramayu yang berkenan hadir, menjadi saksi dan motivator bagi warga belajar. Beliau menjelaskan, lomba ini adalah puncak dari serangkaian kompetisi sebelumnya – cerdas cermat, cipta puisi, dan cipta lagu – sebuah implementasi nyata dari hasil lokakarya Direktorat PNFI pada 7-9 Juli lalu.

"Aktualisasi pembelajaran pemberdayaan di PKBM adalah mewujudkan kompetensi, percaya diri, dan kemandirian," tegas Dr. Ali.

Ia menyoroti bahwa mayoritas warga belajar PKBM Al-Zaytun, yang berusia 40 tahun ke atas, sejatinya telah memiliki kompetensi. Yang mereka butuhkan hanyalah ruang dan dukungan untuk bertumbuh. Melalui lomba kreativitas ini, kemampuan terasah, daya dukung seperti pelatihan pemasaran daring difasilitasi, dan yang tak kalah penting, rasa percaya diri mereka terpupuk. Setiap stan menjadi mimbar presentasi, di mana warga belajar dengan bangga menjelaskan proses produksi, keunggulan, dan manfaat produk mereka. Sebuah dialog interaktif yang membangun, mengikis keraguan, dan menumbuhkan keyakinan bahwa kemandirian adalah buah dari kompetensi dan percaya diri.

IMG 20250719 WA0015

IMG 20250719 WA0018

Harmoni Bakat dan Kearifan Lokal: Sebuah Persembahan Jiwa

Suasana semakin hangat ketika Bunda Emilia Iskandar, S.Pd. M.M., Kepala Bidang PNF Dinas Pendidikan Indramayu, menyambut inisiatif PKBM Al-Zaytun dengan apresiasi setinggi-tingginya. Lomba ini, menurutnya, sangat relevan dengan gerakan pembaharuan Disdik Indramayu, khususnya di bidang PNFI, yaitu validitas data dan pembangunan kewirausahaan warga belajar. Beliau bahkan mengundang pelaku UMKM dari PKBM Al-Zaytun untuk mengikuti pameran di Kantor Disdik Indramayu pada 6 Agustus 2025, yang akan dihadiri Bupati, serta pameran di Bandung pada 9 September mendatang. Sebuah jembatan emas menuju pasar yang lebih luas, sebuah kesempatan untuk membuktikan bahwa kearifan lokal memiliki daya saing global.

Selepas sambutan, panggung disemarakkan oleh penampilan memukau Tari Bungo Jumpo dari warga belajar Paket C. Gerakan gemulai berpadu seragam indah, menciptakan harmoni yang memesona. Spontanitas Bunda Emil yang tampil ke depan, memodifikasi tarian sebagai ice breaking pembelajaran, disambut riuh dan senyum. Warga belajar serempak mempraktikkan, membuktikan bahwa ilmu yang diajarkan setahun lalu masih melekat erat dalam ingatan dan praktik mereka.

IMG 20250719 WA0016

Selanjutnya, proses penilaian pun berlangsung cermat. Tim juri yang terdiri dari Bunda Emil, dua tutor senior, dan dua penilai independen dari guru Al-Zaytun, berkeliling dari satu stan ke stan lain. Setiap peserta tak hanya menjelaskan nama produk, melainkan juga bahan, proses pembuatan, hingga manfaatnya. Tim juri berkesempatan mencicipi aneka hidangan lezat dan mengagumi kerajinan tangan dari barang bekas yang disulap menjadi bunga, baju, tas, dan lainnya. Sebuah bukti nyata bahwa kreativitas tak mengenal batas usia dan bahan.

Puncak Apresiasi dan Kebersamaan: Melampaui Batas Kemenangan

Sambil menanti rekapitulasi nilai, panggung kembali diisi oleh persembahan juara kedua lomba cipta puisi dan cipta lagu. Slamet Riyadi dari Paket C membacakan puisinya yang menyentuh, "PKBM Al-Zaytun," sementara Iis Kurniati melantunkan lagu ciptaannya, "Semangat Untuk PKBM Al-Zaytun," menggetarkan hati para hadirin.

Detik-detik yang dinanti pun tiba. Juara pertama diraih oleh Kelas Paket A, juara kedua oleh Paket C kelas C1, dan juara ketiga dibagi dua, yaitu Kelas Paket B1 dan B3. Lebih dari sekadar piala, kemenangan ini adalah simbol dari keberanian, ketekunan, dan kebersamaan.

Momen kebersamaan mencapai puncaknya saat lagu "Kemesraan" dari Iwan Fals mengalun. Awalnya hanya Kepala PKBM dan penyiar Prima FM, Indah, yang bernyanyi, namun kemudian diikuti oleh Bunda PNFI dan suami, para tutor, dan seluruh warga belajar. Mereka larut dalam kesyahduan lagu, tangan-tangan terangkat dengan cahaya ponsel, menciptakan lautan bintang di dalam gedung. Sebuah ending acara yang epik, di mana kebahagiaan meresap ke setiap relung jiwa, melampaui batas kompetisi, menyisakan kesan mendalam yang tak terlupakan.

IMG 20250719 WA0017

Epilog: Nyanyian Harapan dari Tanah Indramayu

Dibalik dinding Gedung Bazaar yang megah, bukan hanya produk yang tercipta, melainkan jiwa-jiwa yang terlahir kembali. Di sana, di tengah tawa dan tepuk tangan, terukir sebuah kisah tentang ketangguhan yang tak mengenal usia, tentang mimpi yang bersemi di tangan-tangan yang tak pernah lelah berkarya. Al-Zaytun, dengan segala kearifan dan inovasinya, telah membuktikan bahwa pendidikan adalah jembatan menuju kemandirian, bahwa setiap individu, tanpa terkecuali, memiliki potensi tak terbatas untuk berkontribusi pada bangsa.

Kini, setelah tirai panggung ditutup dan gemuruh tepuk tangan mereda, yang tersisa adalah gema harapan. Harapan akan masa depan pertanian yang lebih cerah, harapan akan UMKM yang berdaya saing, dan harapan akan generasi yang tak lagi takut pada lumpur, melainkan melihatnya sebagai ladang emas peluang. Dari tanah Indramayu ini, sebuah nyanyian harapan mengalun, menginspirasi setiap insan untuk berani bermimpi, berani berkarya, dan berani menjadi agen perubahan, demi Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan sejahtera.