PEMILU
Sunday, 26 January 2025

Direktur PMPK Dr. Baharudin : " Al-Zaytun Mengajarkan Kesempurnaan "

User Rating: 5 / 5

Star ActiveStar ActiveStar ActiveStar ActiveStar Active
 

lognews.co.id, Indonesia - PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) Al-Zaytun menjadi model dalam menyelenggarakan pendidikan yang dapat menjangkau masyarakat mendukung pemerataan akses belajar sukses dengan menerapkan wajib belajar selama 18 tahun.

Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK) Kemendikdasmen RI Dr. Baharudin, S,Pd., M.Pd., mengatakan bahwa pemerintah kini baru mampu menerapkan wajib belajar selama 13 tahun untuk warga Indonesia.

" Saya melihat sejak 0-18 tahun menjadi bidang penting, pemerintah baru bisa 13 tahun, Al-Zaytun sudah 18 tahun memperhatikan pendidikan" kata Baharudin saat memberikan kuliah umum di perayaam slametan ulang tahun ke-23 PKBM Al-Zaytun sekaligus reuni alumni PKBM dan pembukaan pembelajaran semester genap tahun ajaran 2024-2025 di Mini Zeteso gedung Ali bin Abi Thalib, Al-Zaytun (18/1/2025).

Dirinya menyampaikan maaf dikarenakan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus Tatang Muttaqin, belum bisa hadir, kemudian dirinya memberikan apresiasi terhadap PKBM Al-Zaytun dibawah binaan Syaykh Panji Gumilang dan semua unsur sehingga semua warga belajar bisa tegak berdiri dimulai dari Al -Zaytun.

Sejak 2001 hingga 2024, PKBM Al-Zaytun sudah meluluskan 2.000 lebih warga belajar dan alumni PKBM Al - Zaytun mampu melanjutkan ke pendidikan tinggi yaitu S-1 berjumlah 50 orang, S-2 2 orang, dan lebih dari 60 orang sedang menempuh pendidikan tinggi diberbagai universitas, selain itu yang menyelesaikan Pasca Sarjana sebanyak 4 orang dan 1 orang S-3.

Tembus mendekati angka seribu warga belajar yang sedang mengikuti pembelajaran di PKBM Al-Zaytun, diakui Baharudin pencapaian tersebut menjadi kebanggaan bagi kita semua dan berterimakasih atas nama pemerintah dan Direktorat yang Ia pimpin, karena PKBM Al-Zaytun telah membantu pemerintah melaksanakan pembelajaran yang merata keseluruh warga Indonesia.

"Kecuali bermitra kepada masyarakat dan masyarakat melakukan ini diluar kemampuan pemerintah dan salah satunya adalah Al-Zaytun " ujar Baharudin.

 

Menurutnya pelaksanaan kegiatan PKBM Al-Zaytun sudah sempurna, bahwa Syaykh Panji Gumilang dan Ma'had Al-Zaytun mengajarkan kesempurnaan, dimulai dari bagaimana warga belajar diusianya yang tidak muda bahkan ada yang sudah mempunyai cucu bersemangat mengikuti pendidikan, ikut berkesenian seperti menari dan diajarkan kemandirian seperti berwirausaha, membuat batik hingga praktek menanam sayuran.

Kemudian dalam acara slametan ke 23 PKBM Al-Zaytun berlangsung yang dimulakan dengan mengumandangkan lagu Indonesia raya tiga stanza dilanjutkan dengan asmaul husna, membuat dirinya merasa kagum terlebih lagi saat melihat penampilan Ibu ibu warga belajar PKBM Al-Zaytun yang mau berlatih hingga tampil membawakan berbagai tarian.

"Ada tiga yang saya katakan keren pake banget, pertama Al-Zaytun, pelatihnya, dan usaha ibu ibu karena sudah tidak lentur tapi tadi lentur semua, ini mengalahkan event nasional Syaykh, saking hebatnya" kata Baharudin.

Baharudin juga mendoakan terus Al - Zaytun atas pencapaiannya menjadi bagian penting dalam mengangkat derajat kemanusiaan dan pendidikan.

IMG 20250122 WA0022(Para undangan dan peserta alumni PKBM Al-Zaytun di kegiatan slametan PKBM Al Zaytun ke - 23)

Dalam kesempatan tersebut melalui banyaknya alumni PKBM Al-Zaytun hingga 2.300 orang lebih penanggung jawab sekaligus ketua PKBM Dr. Ali Aminulloh, S.Ag., M.Pd.I., M.E menyampaikan pentingnya mempunyai satu wadah untuk berhimpun, dan sudah disahkan oleh Syaykh Panji Gumilang atas pembentukan organisasi Ikatan Alumni Pendidikan Kelas Dewasa Al-Zaytun dengan penetapan formatur untuk penyusunan kepengurusannya yakni Kasno, S.Sos., S.H., M.P., sebagai ketua tim beranggotakan Mulyadi, S. Pd. M.Pd., dan Hartono, S.Pd.,

Dengan visi untuk terus berkontribusi dalam pendidikan masyarakat, PKBM Al-Zaytun berharap dapat menjadi bagian penting dalam mengangkat derajat kemanusiaan melalui pendidikan yang berkualitas. (Amri-untuk Indonesia)