Saturday, 06 December 2025

Waspada, Cemaran Udara Mikroplastik Mengintai Warga Tangerang

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

lognews.co.id, Tangerang - Pemerintah Daerah Tangerang Raya menggelar rapat koordinasi untuk mengantisipasi dampak paparan mikroplastik terhadap masyarakat. Kini, pencemaran udara oleh mikroplastik sudah tersebar melalui air hujan dan berpotensi membahayakan kesehatan manusia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi, mengimbau masyarakat agar mewaspadai paparan mikroplastik dari air hujan, terutama agar uap air hujan tidak langsung menyentuh tubuh. "Dengan cuaca ekstrem saat ini, kami menghimbau masyarakat untuk berhati-hati dan menghindari keluar rumah saat hujan," ujarnya, Selasa (4/11/2025).

Hendra juga menekankan pentingnya mengurangi aktivitas di luar ruangan ketika terjadi hujan, guna mencegah penurunan daya tahan tubuh akibat paparan mikroplastik yang dibawa oleh udara dan hujan. Selain itu, masyarakat diingatkan untuk tidak menggunakan air hujan sebagai sumber konsumsi ataupun bahan pengolahan makanan dan pencucian.

Penelitian dari BRIN yang digarap sejak 2022 mengonfirmasi bahwa air hujan di kawasan Jakarta dan sekitarnya mengandung partikel mikroplastik. Menurut peneliti BRIN, Muhammad Reza Cordova, mikroplastik berasal dari serat sintetis pakaian, debu kendaraan dan ban, sisa pembakaran sampah plastik, serta degradasi plastik di ruang terbuka.

Jenis mikroplastik yang ditemukan berupa serat sintetis dan fragmen kecil plastik, termasuk polimer seperti poliester, nilon, polietilena, polipropilena, dan polibutadiena yang berasal dari ban kendaraan. Rata-rata ditemukan sekitar 15 partikel mikroplastik per meter persegi per hari pada sampel air hujan di pesisir Jakarta. Fenomena ini menunjukkan bahwa siklus plastik telah menjangkau atmosfer dan dapat terbawa angin lalu turun kembali bersama hujan, yang dikenal dengan istilah 'atmospheric microplastic deposition'.

Warga Tangerang diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko kesehatan akibat cemaran mikroplastik ini serta mengikuti anjuran pemerintah untuk menghindari paparan langsung, terutama saat kondisi cuaca ekstrem.

(Amri-untuk Indonesia)