lognews.co.id, Indramayu - Dibalik kemeriahan 1 Syuro 1446 H di pondok pesantren Al Zaytun, ada peran sukarelawan yang bahu membahu mempercantik lingkungan area Ma'had Al Zaytun. (6/7/2024).
Kemegahan Masjid Rahmatan Lil Alamin (MRLA), menjadi tempat pelaksanaan peringatan 1 Syuro 1446 H, yang akan dipadati oleh ribuan tamu undangan.
Mengingat lingkungan yang luas di Al Zaytun ditambah kebutuhan fasilitas yang harus disiapkan guna mendukung keindahan, ketertiban, dan kenyamanan membuat panitia pelaksanaan peringatan 1 Syuro 1446 H mencanangkan kerjasama berskala besar.

Ahid Hidayat,S.H. sebagai penanggung jawab kebersihan lingkungan Ma'had Al Zaytun, mengungkapkan kegiatan kebersihan lingkungan yang dilakukan menjelang peringatan 1 Syuro, adalah demi menjalankan apa yang sudah berjalan tiap tahunnya, dengan melibatkan, empat penanggung jawab (penjab) yaitu dari Penjab kebersihan lingkungan Ma'had Al Zaytun, Penjab Kultur Jaringan (tanaman hidup), Penjab Sarana dan Prasarana Ma’had Al Zaytun, dan Penjab Transportasi.
Kegiatan yang dilakukan kali ini dipusatkan di 3 titik, mulai dari area dalam Masjid Rahmatan Lil Alamin, untuk membariskan bangku, membersihkan debu debu, dan menyiapkan karpet podium, hingga menyusun berbagai pot dari 20 jenis tanaman, yang diperbantukan oleh 102 pasukan Paskibra, terdiri dari 51 nisa dan 51 rijal, sementara untuk mengepel lantai area Masjid dilakukan dengan mesin khusus untuk poles lantai.
Kemudian titik kedua, dilakukan kebersihan jalan, depan pintu selatan, dekat maket MRLA.


Titik ketiga kebersihan dilakukan didepan “gate” selatan pintu masuk Al Zaytun, dengan mengerahkan armada, dua mobil sapu jalan berukuran besar dan kecil untuk menyapu berbagai macam dedaunan yang gugur agar rapih dan cantik dipandang.
Ahid menjelaskan dalam tugasnya menjaga kebersihan di area Ma’had Al Zaytun, sekaligus menjadi bagian yang ada didalam lingkungan Ma,had pada prinsipnya semua santri dari tingkat PAUD, MTs, maupun Aliyah, memiliki tanggung jawab dan kesadaran kebersihan lingkungan yang sudah tertanam yaitu sejak berangkat ke sekolah, masjid, maupun berada di tempat umum, mengingatkan terutama pada diri sendiri, untuk sampah dibawa kembali atau dibuang pada tempat yang sudah dipersiapkan.
Selain bersih dan nyaman, keindahan juga dapat kita rasakan saat diluar MRLA, seperti disambut dengan rerumputan hijau dan jalan yang dibuat berkelok.
Nampak juga lampu tiang dihiasi dengan tanaman, terlihat rapih berdiri kokoh berlogo MRLA , dapat kita temukan saat sebelum menaiki tangga masjid.

Seluruh sukarelawan begitu memahami pentingnya 1 syuro sebagai tradisi Al Zaytun yang pada prinsipnya akan terus diadakan secara konsisten tiap tahun.
Semangat "Remontada" membuat para santri termotivasi walau dalam kondisi bagaimanapun keterpurukan harus dilawan dengan cara Remontada, yaitu dengan kemampuan dari dalam, kemudian sekuat tenaga membalikan keadaan, terpuruk jadi gilang gemilang.
Ibarat kupu kupu bermetamorfosis dari kepompong yang mengekang, kemudian sadar harus bangkit, mengumpulkan tenaga sedemikian rupa tetap sabar dan mendobrak dari dalam keluar dari cangkangnya lalu terbang merdeka. (Amr-untuk Indonesia)


